Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan kembali sikapnya terhadap Malaysia dalam pidato resmi di Mabes TNI Cilangkap, Rabu malam.
Dalam pidato Presiden di Gedung Gatot Soebroto itu, hadir Menko Wakil Presiden Boediono, Menko Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu.
Hubungan Indonesia-Malaysia kembali menghangat pascapenangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh aparat Malaysia, di Tanjung Berakit, Riau, pada 13 Agustus silam.
Terkait dengan itu, Presiden pada kesempatan tersebut menegaskan bahwa meski hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia sangat penting, tidak berarti pemerintah mengabaikan kepentingan nasional apalagi menyangkut kedaulatan.
"Insiden seperti ini jangan terulang lagi dengan cara dialog dan meningkatkan koordinasi kedua negara, dengan tetap mempertahankan hubungan baik kedua negara," katanya.
Presiden menegaskan Indonesia menginginkan adanya percepatan perundingan perbatasan kedua negara.
"Perundingan mencakup perbatasan darat dan maritim kedua negara," kata Yudhoyono.
Presiden menyakini dengan iktikad baik, percepatan dan efektivitas perundingan merupakan langkah tepat agar insiden pelanggaran wilayah tidak terjadi lagi.
Dengan demikian, lanjut dia, tidak ada lagi hal yang dapat mengganggu hubungan baik kedua negara. (R018/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010