Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berencana untuk menjanjikan dana tambahan 800 juta dolar AS (sekitar Rp11,42 triliun) untuk program COVAX Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyediakan vaksin COVID-19 untuk negara-negara yang membutuhkan.

Hal itu disampaikan dalam laporan surat kabar Mainichi pada Rabu.

Jepang sebelumnya telah menjanjikan dana senilai 200 juta dolar AS (sekitar Rp2,85 triliun) untuk COVAX, dan negara itu diperkirakan akan mengumumkan sumbangan dosis vaksin untuk program penyediaan vaksin secara global tersebut, kata surat kabar Mainichi tanpa mengutip sumber.

Baca juga: Jepang dikabarkan akan setujui vaksin COVID-19 Moderna
Baca juga: Jepang akan perkenalkan paspor vaksin untuk perjalanan internasional

Suga akan menjadi tuan rumah untuk konferensi tingkat tinggi (KTT) COVAX secara daring pada Rabu, yang juga akan dihadiri oleh Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, filantropis Bill Gates, dan perwakilan dari negara-negara Kelompok Tujuh (G7).

KTT itu dimaksudkan untuk mengisi kesenjangan pendanaan senilai 1,7 miliar dolar AS (sekitar Rp24,27 triliun), dan diharapkan bahwa negara-negara dan organisasi akan meningkatkan janji mereka tentang pendanaan dan bantuan vaksin, kata seorang pejabat pemerintah Jepang kepada wartawan pada Selasa (1/6).

Para anggota parlemen Jepang telah mendesak pemerintah untuk memberikan pasokan vaksin AstraZeneca Plc ke Taiwan, yang menghadapi lonjakan kasus domestik COVID-19 dan hanya baru memvaksin kurang dari 2 persen dari total 23,5 juta penduduknya.

Jepang tidak memiliki rencana segera untuk menggunakan dosis vaksin AstraZeneca yang dimilikinya dan telah mengamankan cukup pasokan vaksin jenis lain untuk seluruh penduduknya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jelang Olimpade, sebagian besar tenaga medis di Jepang belum divaksin

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021