Rembang, 1/9 (ANTARA) - Seorang bayi di Rembang, Jawa Tengah, terlahir dalam kondisi "gastroschisis" atau tidak memiliki dinding perut sehingga harus menjalani pemeriksaan intensif di RSUD dr. R. Sutrasno Rembang.
"Bayi kami sudah lahir tujuh hari yang lalu, yang persalinannya ditolong bidan Desa Pandangan Kulo Kecamatan Kragan. Namun, ketika lahir dengan kondisi usus terburai, kami langsung melarikannya ke rumah sakit ini," kata Sarwono, orang tua bayi, di Rembang, Rabu.
Dia mengaku, sudah memberikan nama pada anaknya, Ali Subchi. Namun, warga Dukuh Parengan, Desa Sumurpule, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang ini mengatakan saat ini sedang dalam kesulitan.
Pasalnya, selain karena belum terdaftar sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Rembang, suami Sri Syafaati juga terkendala biaya.
"Untuk sementara, kami hanya mengandalkan uang tabungan dan uang utangan dari kerabat," katanya.
Dia berharap, ada uluran tangan dari pihak-pihak terkait agar anaknya kembali sehat. "Kami hanya ingin anak kami bisa sehat seperti anak-anak lain," katanya.
Terpisah, Budi Utomo, seorang relawan Jembatan Kasih yang sering mengurusi permasalahan kelainan fisik, mengemukakan, telah berusaha menghubungi RS Elisabeth dan RS Dokter Kariadi Semarang jika ada program bagi bayi yang mengalami kelainan seperti itu.
"Namun, kami belum mendapat jawaban dari keduanya. Semoga nanti bocah ini bisa dirujuk atau dibawa ke Semarang," katanya.
Staf Humas RSUD dr. R. Sutrasno Rembang, Giri Saputro, menyatakan akan segera berkoordinasi apa keluarga pasien merupakan pasien Jamkesda.
"Karena tidak terdaftar sebagai peserta Jamkesmas, siapa tahu yang bersangkutan terdaftar sebagai Jamkesda Provinsi Jawa Tengah," katanya.
Menurut dia, apabila keluarga pasien terdaftar sebagai peserta Jamkesda, maka pasien akan segera dirujuk ke Semarang dengan pembiayaan 60 persen dari pihak kabupaten dan 40 persen dari pemerintah provinsi.(*)
ANT/A030/A030
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010