"Pasien ini ditemukan saat pemeriksaan bulan Juni lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Bengkayang, I Made Putra Negara, Rabu, di Bengkayang.
Menurut dia, pasien dengan inisial Bn itu ditemukan oleh petugas lapangan, saat melakukan penyuluhan di Puskesmas.
Bn sebelum berangkat ke Malaysia tidak mempunyai gejala menderita HIV/AIDS. Hal itu, kata Made, dibuktikan anak pertama Bn bebas dari virus tersebut.
Namun saat ini, istri dan anak kedua serta anak ketiga Bn setelah diperiksa positif menderita HIV/AIDS.
Bn, kepada petugas kesehatan yang memeriksanya, mengaku mengidap virus HIV/AIDS saat bekerja di Malaysia.
I Made Putra Negara melanjutkan, penderita HIV/AIDS seperti fenomena gunung es. "Yang muncul ke permukaan hanya sebagian kecil saja, tapi yang tidak terungkap lebih besar lagi. Petugas kesehatan di lapangan saat ini aktif melakukan penyuluhan bahaya HIV/AIDS," katanya.
Ia menambahkan, Kabupaten Bengkayang yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia merupakan salah satu potensi penularan HIV/AIDS.
Apalagi, kata dia, banyak warga Kabupaten Bengkayang yang melakukan pekerjaan di Malaysia dengan menjadi TKI maupun TKW.
"Mencegah penyebaran HIV/AIDS memerlukan strategi yang menyeluruh. Yang mencakup efektivitas, pendidikan kesehatan yang berkelanjutan dan program promosi kesehatan," kata dia.
ANT/T011
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Tanpa cek darah Virus tsb tak dpt di deteksi.
Di malaysia Terutama para TKI yg tinggal di gubuk2 perkebunan sangat rawan dgn penyakit HIV,Sbab para pekerja PSK berkeliling bak penjual jajanan,dari etnis india,china,melayu,apalagi kalau malam,bak tikus got pd nongkrong