Bantul (ANTARA) - Pasien COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari terakhir bertambah 64 orang, sehingga total kasus hingga hari Senin (31/5) menjadi 14.158 orang.
Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi di Bantul, Senin, menyebut tambahan kasus baru tersebut berasal dari Kecamatan Sewon 15 orang, disusul Sedayu 14 orang, Imogiri delapan orang, kemudian Pleret empat orang.
Selanjutnya dari Kecamatan Srandakan, Sanden, Pajangan, Dlingo, dan Banguntapan masing-masing tiga orang, serta dari Bambanglipuro, Pandak, dan Piyungan masing-masing dua orang, sisanya dari Bantul satu orang, dan Jetis satu orang.
Meski demikian dalam periode yang sama terdapat pasien yang sembuh dari COVID-19 berjumlah 86 orang, berasal dari Jetis 18 orang, Imogiri 16 orang, dan Sewon 13 orang, kemudian Bantul delapan orang, Sedayu tujuh orang, dan Banguntapan enam orang, serta Kretek lima orang.
Sisanya dari Piyungan tiga orang, Kasihan tiga orang, dan Bambanglipuro dua orang, Pandak dua orang, serta dari Pundong, Dingo, dan Pleret masing-masing satu orang. Dengan demikian total kasus pulih di Bantul secara akumulasi berjumlah 12.945 orang.
Sedangkan untuk pasien COVID-19 yang meninggal dunia pada hari ini ada satu orang dari Kecamatan Imogiri, sehingga total kasus kematian di Bantul sampai saat ini berjumlah 374 orang.
Dengan perkembangan kasus harian tersebut, maka data pasien COVID-19 aktif dari Bantul yang masih menjalani isolasi dan perawatan dokter di beberapa rumah sakit rujukan per hari Senin (31/5) berjumlah 839 orang.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih terus mengajak kepada masyarakat Bantul untuk bersama memutus rantai penyebaran dan penularan COVID-19 dengan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari.
"Dan disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," kata Bupati yang juga Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021