Rembang (ANTARANews) - Kepolisian Resor (Polres) Rembang, Jawa Tengah, menyatakan bahwa pemudik yang menggunakan jalur utama Rembang-Blora sepanjang 30 kilometer agar meningkatkan kewaspadaan karena kondisi jalan bergelombang dan rawan kecelakaan.

Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Rembang, AKP Zamroni, di Rembang, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum setempat untuk memperbaiki jalur tersebut guna menekan angka kecelakaan.

"Kami mengusahakan sebelum H-7 jalur tersebut sudah siap digunakan," kata Zamroni didampingi Kanit Laka Satlantas Polres Rembang, Iptu Yulianto.

Selain perbaikan jalan, kata dia, pihaknya juga akan menambah papan imbauan atau peringatan bagi para pengendara dan mendirikan pos pengamanan.

"Kami juga memasang satu pos pengamanan di sepanjang jalur tersebut, tepatnya di daerah Wana Wisata Mantingan, Kecamatan Bulu," katanya.

Dia mengatakan, sebagian besar dari kecelakaan lalu lintas di sepanjang jalur Rembang-Blora disebabkan oleh kesalahan manusia.

"Sedangkan faktor lain penyebab kecelakaan adalah sarana dan prasarana lalu lintas yang rusak, seperti jalan yang rusak, bergelombang dan minimnya rambu-rambu atau penerangan," katanya.

Dia menyatakan, kehati-hatian pemudik diperlukan karena memang jalur tersebut sangat minim penerangan jalan.

"Selain itu, pemudik juga rawan tertimpa dahan pohon yang patah sebab sekitar empat kilometer di jalur itu merupakan kawasan hutan," katanya.

Disinggung soal kesiapan masing-masing pos pengamanan Lebaran, dia mengatakan pada 2 September malam enam pos pengamanan akan dibuka secara serentak.

"Masing-masing pos, termasuk pos pengamanan di jalur Rembang-Blora akan ditempatkan masing-masing dua perawat dan satu mobil ambulan serta sejumlah personel polisi," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Rembang Mujoko mengatakan lubang-lubang jalan di sepanjang jalur Rembang-Blora sudah mulai diperbaiki.

"Sebelum H-7, kami pastikan perbaikan selesai," katanya.
(U.ANT-168/S018/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010