Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Selasa pada pembukaan pasar didominasi aksi lepas saham lapis dua dan unggulan, sehingga menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,47 persen.
Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 14,526 poin menjadi 3.085,039 poin dan indeks LQ-45 melemah 0,82 persen atau 4,722 poin menjadi 581,761.
Analis Valas PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah di Jakarta, Selasa, mengatakan, pelaku pasar berlanjut melepas saham-saham lapis dua dan saham unggulan, karena khawatir ekonomi global yang makin memburuk.
Saham-saham lapis dua yang dijual itu mengalami koreksi harga antara saham Mayora, Inco, Telkom, Adaro dan saham Bank Mandiri, sedangkan saham unggulan antara lain Gudang Garam, Astra Internasioal dan United Tractor, katanya.
Menurut dia, indeks BEI kemungkinan masih akan terkoreksi lagi, karena pasar masih negatif terhadap bursa efek Indonesia. Kekhawatiran terhadap ekonomi global yang makin suram merupakan faktor utama melemah perdagangan saham di BEI, katanya.
Alfiansyah mengatakan, potensi pasar Indonesia memang masih bagus, karena pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh. Namun faktor eksternal juga memegang peranan penting seperti isu bahwa ekonomi AS makin sulit tumbuh yang terlihat dari sejumlah data ekonomi AS yang melemah.
"Kami optimis indeks akan terus terpuruk hingga mendekati angka 3.000 poin," ujarnya.
Saham-saham yang menekan indeks turun antara lain saham Mayora melemah Rp250 menjadi Rp8.900, saham BRI melemah Rp150 menjadi Rp9.300, Telkom berkurang Rp150 menjadi Rp8.550.
Saham Adaro turun Rp50 menjadi Rp1.920, saham INCO berkurang Rp75 menjadi Rp4.250 dan saham Bank Mandiri melemah Rp50 menjadi Rp5.750.
(CS/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010