Kesepakatan, yang ketentuan-ketentuan di dalamnya tidak diungkapkan Itu, menggantikan perjanjian yang berakhir pada Januari. AP menyebut bahwa kesepakatan itu lahir setelah melalui "berbulan-bulan negosiasi yang kadang.rumit"
Perjanjian tersebut memungkinkan Google untuk menampilkan konten AP pada properti seperti Google News, agregator berita populer raksasa pencari.
The Wall Street Journal, mengutip "pihak-pihak yang tahu banyak tentang hal itu," mengatakan perjanjian tersebut memungkinkan Google News memuat artikel AP untuk "setidak-tidaknya dua tahun lagi" dan Google membayar AP " sebesar tujuh angka (jutaan dolar) per tahun."
Surat kabar itu mengatakan AP telah mundur dari tuntutan-tuntutan tertentu, misalnya memiliki wewenang yang lebih besar untuk menempatkan konten AP dalam hasil pencarian.
AP, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa di bawah perjanjian tersebut, kedua pihak akan "bekerja sama dalam sejumlah area baru, seperti cara untuk meningkatkan penemuan dan distribusi berita."
"Kami berharap untuk kolaborasi di masa depan, termasuk tentang cara Google dan AP dapat bekerja sama untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik dan peluang baru pendapatan," kata manajer senior produk bisnis Google, Josh Cohen.
Agence France-Presse dan sejumlah kantor-kantor berita internasional lainnya juga mempunyai perjanjian lisensi dengan Google.
Google pertama mengadakan kesepakatan lisensi dengan AP pada 2006.
Dengan negosiasi Google-AP di jalan buntu, Google pada Desember menghentikan posting konten baru AP di Google News. Konten AP muncul kembali pada Februari setelah perjanjian asli diperpanjang.
(A026/A011)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010