Ini dilakukan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan reformasi struktural
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap dua pendekatan utama yang digunakan pemerintah untuk memaksimalkan pemulihan ekonomi di tengah berbagai tantangan dan dinamika global maupun domestik akibat pandemi COVID-19.
“Pemantapan pemulihan ekonomi ditempuh dengan dua pendekatan utama,” kata Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani menyebutkan dua pendekatan utama tersebut yaitu mendorong efektivitas penanganan COVID-19 sebagai kunci pemulihan ekonomi dan menjaga tren pemulihan berlanjut melalui berbagai program.
Baca juga: Sri Mulyani: Tren ekonomi pulih ciptakan 2,61 juta lapangan kerja baru
Ia mengatakan berbagai program yang dilakukan pemerintah difokuskan untuk mendorong sektor-sektor strategis yang mempunyai daya ungkit untuk akselerasi pemulihan sosial dan ekonomi.
Dalam hal ini APBN akan tetap efektif sebagai instrumen kebijakan, berdaya tahan, mampu menavigasi risiko, dan sustainable untuk mendukung akselerasi pemulihan ekonomi dan pelaksanaan reformasi struktural.
Ia menjelaskan reformasi struktural akan meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi di antaranya ditempuh dengan memperkuat SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.
Baca juga: Sri Mulyani paparkan faktor ekonomi 2022 ditargetkan tumbuh 5,8 persen
Kemudian mendukung pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi seperti ICT, infrastruktur konektivitas, energi, dan pangan serta penguatan institusional melalui reformasi birokrasi dan simplifikasi regulasi.
Oleh sebab itu ia menegaskan kebijakan fiskal akan terus diperkuat dengan optimalisasi pendapatan negara, penguatan kualitas belanja negara, serta pembiayaan anggaran yang inovatif, prudent, dan sustainable.
“Ini dilakukan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan reformasi struktural,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani: Tanpa kesehatan, sulit ciptakan ekonomi berkelanjutan
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021