Selain Timur Tengah, permintaan briket datang dari Eropa, Amerika, dan dari kawasan lainnyaMakassar (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki melepas ekspor briket senilai Rp1,5 miliar ke pasar Jordania dari kawasan PT Kawasan Industri Makassar (Kima), Sulsel, Senin.
Teten mengatakan permintaan briket dari sejumlah negara khususnya Timur Tengah, cukup tinggi sehingga sudah seharusnya dimaksimalkan khususnya bagi para pelaku UMKM.
"Hari ini kita bersama-sama melakukan launching ekspor briket ke Timur Tengah, ini salah satu hal positif, apalagi ekonomi sedang lesu (masa pandemi COVID-19)," ujarnya.
Menurut dia, selain Timur Tengah, permintaan briket datang dari Eropa, Amerika, dan dari kawasan lainnya.
Teten menjelaskan banyak potensi ekspor UMKM yang bisa dimaksimalkan seperti dari sektor pangan, kelautan, termasuk briket.
Direktur CV Coconut Internasional Indonesia Asriani mengatakan ekspor briket kali ini sebanyak tiga kontainer dengan total nilai Rp1,5 miliar.
"Kita ekspor hari ini tiga kontainer (satu kontainer sebanyak 28 ton) dengan nilainya sebesar 35 ribu dolar AS atau setara Rp500 juta per kontainer," jelasnya.
Ia mengatakan pihaknya secara rutin bisa menghasilkan sebanyak dua kontainer ekspor per hari.
"Permintaan dari pembeli seperti Jerman itu sebanyak 10 hingga 20 kontainer per bulan. Adapun permintaannya dari Jordania, Arab, Dubai, Jerman, dan Rusia, dengan volume paling banyak dari Timur Tengah," jelasnya.
Baca juga: Dibantu LPEI, eksportir briket ini mampu ekspansi pasar ekspor
Baca juga: Kualitasnya mendunia, ekspor briket batok kelapa melonjak 50 persen
Baca juga: Mentan lepas ekspor perdana briket kelapa Gorontalo ke Arab Saudi
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021