Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas Belanda Frank de Boer berusaha menjauhkan perhatian media selama beberapa hari ini kepada dirinya dengan memohon media agar fokus kepada sepak bola di mana timnya bersiap menghadapi Piala Eropa.
Skuad Belanda dililit kontroversi soal vaksinasi COVID-19 setelah enam pemainnya menolak divaksin, sementara De Boer dikritik karena berbohong saat mengumumkan timnya pekan lalu.
Dia mengaku sedih karena sejumlah pemain tidak masuk skuad pendahuluan padahal kenyataannya dia memang tidak memanggil mereka.
"Itu memang bukan konferensi pers terbaik saya," kata De Boer kepada televisi Belanda NOS seperti dikutip Reuters. "Dan bersama dengan itu, saya ingin melupakannya. Kini mari kita fokus kepada sepak bola."
Baca juga: Belanda umumkan skuad akhir EURO 2020, Steven Bergwijn tercoret
Rabu lalu De Boer mengatakan sekitar enam pemain Belanda tak mau divaksin sehingga memicu kritik di negerinya. Dia dituding oleh media sebagai sembrono saat jumpa pers.
Dia mengaku sudah menghubungi sejumlah pemain yang tidak masuk skuad awal tapi kenyataannya tidak benar ketika muncul video Anwar El Ghazi yang bermain bersama Aston Villa yang mengaku hanya dikirim pesan teks.
De Boer juga menyebut Donny van de Beek telah bermain 4.000 menit bersama Manchester United musim ini padahal faktanya baru 1.500 menit.
Dalam hal vaksin virus corona, De Boer mengatakan Rabu pekan lalu adalah satu-satunya kesempatan terakhir bagi pemain dan staf untuk divaksin karena tak ingin ada efek samping vaksin mengganggu persiapan tim.
"Semua orang membuat keputusannya sendiri-sendiri. Saya, contohnya, sudah divaksin dan jika itu menjadi teladan bagi yang lain, maka bagus. Tapi orang bebas membuat keputusan, seperti semua orang di Belanda. Kami kini ingin menutup masalah ini dan hanya membahas Euro. Kami kini ingin fokus kepada turnamen itu," kata De Boer.
Baca juga: Marko Arnautovic absen bela Austria lawan Inggris
Baca juga: Benzema lupakan masa lalu, fokus bela Prancis di Euro 2020
Baca juga: Italia pesta tujuh gol di gawang San Marino
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021