Jakarta (ANTARA) - Pebalap sepeda Kolombia Egan Bernal pada Minggu waktu setempat menjuarai balap sepeda Giro d'Italia setelah tetap tenang selama pekan terakhir yang menegangkan untuk meraih gelar tour besar keduanya dengan penampilan yang luar biasa efisien.
Pebalap tim Ineos-Grenadiers yang menggantikan rekan satu timnya Tao Geoghegan Hart ini menyempurnakan kemenangannya berkat kayuhan meyakinkan pada time trial terakhir sejauh 30,3 km yang mengelilingi Milan dengan mengungguli pebalap asal Italia dari tim Bahrain-Victorious, Damiano Caruso, dengan selisih waktu satu menit 29 detik.
Pebalap Italia lainnya yang juga dari tim Ineos-Grenadiers, Filippo Ganna, menjuarai etape time trial ini.
"Sulit sekali menyadari apa yang telah terjadi. Saya baru saja menjuarai Giro d'Italia. Saya tak bisa berkata-kata setelah apa yang terjadi dalam dua tahun ini," kata Bernal seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Yates juarai etape 19 tapi Bernal tetap puncaki klasemen Giro d'Italia
Pebalap Inggris dari tim Bike Exchange yang finis urutan ketiga dalam klasemen keseluruhan, Simon Yates, berada 4 menit 15 detik di belakang Bernal setelah sempat sempat mengancam posisi Bernal dalam dua dari tiga etape pegunungan terakhir.
Tetapi pebalap Kolombia berusia 24 tahun yang selama musim 2020 berantakan karena masalah punggung setelah menjuarai Tour de France 2019 itu tetap tenang di bawah tekanan sengit dan berkat bantuan kompatriotnya Dani Martinez akhirnya memastikan menjuarai trek pegunungan terakhir Sabtu lalu.
Caruso sempat menempelnya pada etape pegunungan terakhir itu namun Bernal tetap bisa menjaga jarak sebelum finis urutan kedua dalam etape ini setelah mempercepat kayuhan pada saat-saat terakhir sehingga dia bisa mencegah timbulnya kejutan pada etape terakhir time trial Minggu tersebut.
Bernal membangun sukses juaranya dalam dua pekan pertama setelah menyapu jalanan berkerikil untuk menjuarai etape yang berakhir di Campo Felice dan kemudian di Cortina d'Ampezzo.
Baca juga: UCI pertahankan larangan melempar botol kepada penggemar
Pebalap Kolombia kedua yang menjuarai Giro setelah Nairo Quintana pada 2014 itu kini bergabung dengan Jacques Anquetil, Felice Gimondi, Eddy Merckx, Bernard Hinault, Alberto Contador, Vincenzo Nibali dan Chris Froome dalam daftar pebalap yang menjuarai tiga tour besar.
Kesempatan berikutnya Bernal adalah pada nomor balap sepeda Olimpiade kendati pekan ini dia mengaku tidak yakin akan turut ke Tokyo.
Bernal juga bisa menyapu empat tour besar di Vuelta sekalipun yang memimpin tim Ineos-Grenadiers nanti adalah pebalap sepeda Inggris Adam Yates yang merupakan saudara kembari Simon Yates.
Dia bisa menjadi pebalap termuda yang menyapu empat tour besar sekaligus. Contador melakukan hal ini dalam usia 25 tahun.
Baca juga: Pebalapnya gunakan doping, tim balap sepeda Italia mundur berkompetisi
Baca juga: Tour de France 2023 diawali di Bilbao
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021