Saya kritisi buat apa Pak Gubernur mengangkat staf khusus sebanyak itu
Tanjungpinang (ANTARA) - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyoroti jumlah staf khusus Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad sebanyak 18 orang dinilai terlalu gemuk.
"Untuk Provinsi Kepri. Saya kritisi buat apa Pak Gubernur mengangkat staf khusus sebanyak itu," kata Boyamin, saat dihubungi dari Tanjungpinang, Minggu.
Boyamin menyarankan sebaiknya jumlah staf khusus itu dua orang, kemudian ditambah tenaga ahli dua orang.
Menurutnya, sudah ada sekda, kepala OPD, kepala biro, hingga pejabat eselon III dan IV yang sehari-hari sudah membantu tugas gubernur. Sementara tugas staf khusus, katanya, hanya bersifat melakukan kajian atau pengawasan.
"Misalnya, Pak Gubernur cukup menunjuk staf khusus di bidang perekonomian dan pemerintahan," ujarnya lagi.
Boyamin juga menilai penunjukan 18 staf khusus tersebut sarat muatan politis.
Orang-orang yang diberikan jabatan itu rata-rata berperan besar mengantarkan Ansar Ahmad dan Marlin Agustina dalam memenangkan kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri pada Pilkada Serentak 2020.
"Istilahnya tim sukses Ansar-Marlin. Penunjukan mereka semacam politik balas budi saja," ujar Boyamin.
Di bawah kepemimpinan Ansar-Marlin telah ditunjuk 18 orang staf khusus. 12 orang di antaranya dari lingkungan Provinsi Kepri, sedangkan dua orang lainnya berdomisili di Jakarta.
Mereka memiliki latar belakang profesi yang berbeda, mulai dari politisi, mantan pejabat, dosen, serta penggiat media sosial.
Baca juga: KPK tanggapi mantan narapidana jadi staf khusus Gubernur Kepri
Baca juga: KPK ingatkan Gubernur Kepri soal penunjukan stafsus
Pewarta: Ogen
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021