Jakarta (ANTARA News) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati perkembangan harga dan aktivitas perdagangan saham PT Allbond Makmur Usaha Tbk (SQMI) karena terjadi peningkatan harga dan transaksi di luar kewajaran dibanding periode sebelumnya.
Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI), Eddy Sugito dalam keterbukaan informasi di Jakarta, Senin mengatakan, seiring adanya peningkatan aktivitas transaksi yang tidak wajar itu, pihaknya meminta konfirmasi kepada perusahaan tercatat pada 23 Agustus 2010.
BEI meminta, investor memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi bursa itu. Selain itu, otoritas bursa mengimbau investor untuk mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya.
Bursa juga meminta investor untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan bila belum mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Otoritas juga berharap agar investor mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan investasi.
SQMI merupakan emiten ke-12 yang memperoleh pantauan otoritas bursa pada bulan Agustus 2010. Sebelumnya, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Hanson International Tbk (MYRX), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Modernland Realty Tbk (MDLN), PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI).
Selain itu PT Arthavest Tbk (ARTA), PT Liomensh Prima Tbk (LMSH), PT Evergreen Invesco Tbk (GREN), PT Pan Brothers Tbk (PBRX), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA).
(ZMF/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010