Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Minggu, mengatakan, sampai saat ini belum diketahui dari siapa puluhan pencari suaka itu tertular COVID-19.
"Kami memantau dan memberi bantuan agar penanganan COVID-19 di Hotel Bhadra sesuai standar kesehatan. Jangan sampai jumlahnya semakin bertambah," katanya.
Baca juga: 40 pencari suaka di Bintan tertular COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan Gama AF Isnaeni, mengatakan, awalnya, seorang pencari suaka tertular COVID-19, kemudian menularkan kepada 15 orang lainnya.
Setelah dilakukan tes usap dengan metode antigen, ternyata jumlahnya semakin bertambah menjadi 57 orang.
"Kemungkinan awalnya tertular dari luar karena mulai pagi hingga sore hari, pencari suaka diperbolehkan beraktivitas di luar hotel," ujarnya.
Klaster Hotel Bhadra terbesar di Kabupaten Bintan. Untuk mencegah penularan COVID-19 secara luas, sejumlah petugas ditempatkan di Hotel Bhadra.
Pencari suaka yang tertular COVID-19 diharapkan tidak berinteraksi dengan pencari suaka lainnya.
"Baru-baru ini kami mendapat informasi mereka masih berinteraksi dengan pencari suaka lainnya. Kami khawatir jumlahnya semakin bertambah jika tidak melakukan isolasi," katanya.
Gama menuturkan seluruh pencari suaka yang tertular COVID-19 tidak memiliki gejala. Mereka dalam kondisi sehat, dan beraktivitas seperti biasa.
Namun sejak tiga hari lalu mereka dilarang ke luar hotel. "Kami sudah melayangkan surat kepada IOM untuk menyediakan makanan untuk mereka sehingga tidak perlu ke luar hotel," katanya.
Baca juga: 16 orang pencari suaka di Bintan Kepri tertular COVID-19
Baca juga: Rudenim Makassar gelar operasi penindakan bagi pencari suaka
Baca juga: Rudenim Makassar terbitkan 1.674 kartu identitas untuk pencari suaka
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021