Yogyakarta (ANTARA News) - Warna natural saat ini menjadi tren untuk pewarnaan batik tulis, karena bahan alam yang digunakan masih tersedia, kata salah seorang perajin batik dari Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Tria.
"Sekarang banyak perajin batik tulis menggunakan pewarnaan dengan bahan alam, karena disamping mudah diperoleh, sekaligus ikut membuat produk kerajinan yang ramah lingkungan," kata dia yang ikut pameran batik yang diselenggarakan Paguyuban Pecinta Batik Indonesia `Sekar Jagad` di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, pewarnaan batik dengan menggunakan bahan alam semula memang jarang ditemukan. "Kami kemudian mencoba menggunakan pewarnaan dari bahan alam, dan ternyata saat ini menjadi tren di kalangan perajin batik," katanya.
Ia mengatakan dalam pewarnaan batik dengan menggunakan bahan alam dirinya sedikit mengalami kendala yaitu ketersediaan variasi warna dari tanaman yang dapat menghasilkan warna yang bagus.
"Kami sedikit mengalami kesulitan untuk medapatkan warna-warna cerah dari bahan alam, sehingga saat ini kami baru bisa menyajikan warna batik yang cenderung gelap," katanya.
Menurut Tria, batik dengan perwarnaan yang menggunakan bahan alam saat ini sangat diminati konsumen, karena terkesan menjadi suatu prestise bagi siapa pun yang memakainya. "Memakai batik jenis ini menjadi prestise tersendiri bagi siapa pun, karena sulit diperoleh di pasaran, dan jarang diproduksi oleh perajin batik pada umumnya, sehingga menjadi produk kerajinan dan seni yang eksklusif serta unggul," katanya.
Ia mengatakan bahan alam yang digunakan untuk menghasilkan warna yang baik pada batik di antaranya tanaman mahoni dan indigo yang menghasilkan warna yang unik dan indah. "Tanaman mahoni dan indigo biasanya menghasilkan warna gelap seperti cokelat tua dan cokelat muda, dengan ketahanan warna cukup lama, sehingga tidak gampang pudar," katanya.
Sedangkan kain yang digunakan, kata Tria, dirinya memakai katun dan kain paris. "Kedua jenis kain tersebut mudah menyerap warna-warna dari bahan alam. Tidak semua jenis kain dapat menyerap warna dari bahan alam," katanya.
Menurut dia, harga batik tulis dengan pewarnaan dari bahan alam relatif mahal. "Ini karena alasan dari proses pewarnaan terutama untuk memperoleh tanamannya cukup sulit, ditambah lagi dengan keterbatasan variasi warna yang ada," katanya.
Sehingga, kata dia, harga batik tulis dengan pewarnaan alam saat ini di pasaran antara Rp395.000 sampai Rp500.000 per potong.
(ANT161/M008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010