Banyuwangi (ANTARA News) - Sebuah rumah di Desa Krikilan Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, hancur hampir rata dengan tanah setelah gas yang bocor dari regulator tabung elpiji tiga kilogram di rumah itu meledak.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ledakan gas tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Peristiwa ledakan gas itu terjadi ketika pemilik rumah, Suwarno, berada di ladang pertaniannya. Namun sepulangnya bekerja betapa terkejutnya Suwarno ketika mendapati rumahnya sudah hancur.
"Waktu berangkat kerja saya tidak mencium adanya bau gas, tapi ketika saya pulang rumah sudah hancur seperti ini," ungkap Suwarno.
Suwarno sendiri mengaku sempat pingsan ketika melihat rumahnya sudah hancur tinggal puing-puingnya, karena tidak ada barang miliknya yang bisa diselamatkan.
Akibat ledakan gas itu, Suwarno mengalami kerugian hingga puluhah juta rupiah
"Ludes semuanya tidak ada yang tersisa mas," ujarnya.
Sementara menurut salah seorang saksi mata, Saipudin, sebelum terjadi kebakaran hebat yang meludeskan rumah milik korban, sempat terdengar suara cukup keras mirip bunyi seruling.
"Namun tidak begitu lama kobaran api begitu dahsyat melalap rumah pak Suwarno," ungkap Saipudin.
Warga yang melihat kejadian itu tidak bisa berbuat banyak apalagi angin bertiup cukup kencang sehingga hanya 10 menit api langsung meludeskan rumah semi permanen milik Suwarno.
"Warga takut karena mengetahui didalam rumah itu ada tabung gas," kata Saipudin menambahkan.
Setelah api mereda warga baru berani mendekati rumah korban yang sudah rata dengan tanah itu. Hampir seluruh perabotan rumah milik korban juga tidak lepas dari amukan si jago merah.
Namun ironisnya sampai berita ini dikirimkan belum juga ada penyataan dari pihak pemerintah daerah setempat terkait kejadian tersebut. Bahkan, pihak kepolisian setempat mengaku tidak tahu menahu jika ada peristiwa ledakan gas yang menghanguskan rumah milik warga Desa Krikilan Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Sementara Suwarno mengaku trauma untuk menggunakan kompor gas tabung ukuran tiga kilogram tersebut. Ia hanya berharap pemerintah kembali memberi subsidi pada minyak tanah sehingga harganya tidak terlalu mahal.
Peristiwa ledakan gas ini merupakan kejadian yang ketiga kalinya di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Hanya sekali ledakan yang sempat menelan korban jiwa. (ANT-164/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010