Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa capaian ini menjadi bekal perusahaan untuk menjaga aktivitas produksi WIKA ke depan. Manajemen juga telah merumuskan sejumlah strategi untuk menjaga keberlanjutan usaha Perseroan.
“Kami percaya bahwa kunci untuk menjaga Perusahaan tetap berada pada posisi positif adalah dengan memastikan kondisi kesehatan setiap karyawannya agar tetap produktif. Perusahaan juga fokus pada kondisi likuiditas keuangan melalui monitoring cash flow secara berkala dan penerapan efisiensi di semua lini,” ujar Agung Budi Waskito dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Tren positif terlihat dari kinerja keuangan Perseroan. Sesuai laporan keuangan hingga 31 Maret 2021, Perseroan berhasil menorehkan laba sebesar Rp105,11 miliar yang didukung dari penjualan sebesar Rp3,92 triliun.
Baca juga: WIKA bukukan laba bersih tahun 2020 sebesar Rp185,77 miliar
Hingga April tahun ini, Perseroan juga telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp5,54 triliun yang kemudian menambah order book menjadi Rp77,13 triliun.
Kontrak baru terbesar berasal dari sektor infrastruktur diantaranya proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur, Pembangunan Infrastruktur Kawasan Mandalika, serta rumah dinas TNI AD di 35 titik seluruh Indonesia.
Selanjutnya, kontrak baru turut disumbangkan oleh sektor industri, energi dan industrial plant serta properti.
Agung berharap dengan implementasi strategi tersebut, WIKA akan mampu menjadi Perusahaan konstruksi terdepan yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur tanah air pada era kenormalan baru.
Baca juga: Ini jurus WIKA dukung sektor UMKM naik kelas
Sebelumnya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA sebagai BUMN karya mengungkapkan alasannya untuk fokus menjadi pemain unggulan atau jawara (champion) dalam konstruksi industri dan mineral ke depannya.
Dengan klasterisasi yang baru, diharapkan WIKA menjadi pemain unggulan di sektor industri dan mineral yang didukung oleh industri, mitra dan teknologi yang kuat serta WIKA juga memiliki industri-industri penunjang, baik itu dari produksi beton hingga fabrikasi baja sehingga tinggal dikelola di hulunya.
WIKA sendiri pada tahun 2022 berencana untuk melakukan investasi pada smelter nikel sebagai bahan dasar komponen baterai, khususnya baterai bagi motor listrik Gesits.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021