Dumai (ANTARA News) - Konflik malaysia dan Indonesia terkait masalah perbatasan laut tidak mempengaruhi kebanyakan nelayan di Kota Dumai, Riau, untuk mencari ikan diperbatasan.
Irwandi (40), seorang nelayan yang ditemui ANTARA News, saat berlabuh di Pelabuhan Dumai, Sabtu (28/8), mengatakan, konflik batas wilayah laut yang saat ini sedang memanas menurutnya pria tiga orang anak ini, merupakan konflik antara pemerintah, dan bukan mayarakat antara kedua negara.
"Kami hanya seorang nelayan, kami hidup dan menghidupi keluarga dengan menjala ikan di tengah laut. Pekerjaan ini adalah pekerjaan turun menurun kami, jadi sepeti apapun masalahnya, kami tidak mau tahu karena itu urusan pemerintah," paparnya.
Sejauh ini, menurut dia, hubungan dirinya dengan sejumlah nelayan Negeri Jiran yang kerap ditemuinya di tengah laut masih baik tanpa ada masalah apa-pun termasuk memanasnya konflik masalah batas laut yang gencar diberitakan berbagai media tanah air dan Malaysia.
Pada kesempatan sama, Herliyan (50), seorang nelayan lainnya, mengatakan bahwa selama ini dirinya tidak begitu paham mana batas wilayah perairan Indonesia dan Malaysia.
"Perlu ketegasan dari pemerintah dan pengetahuan bagi kami para nelayan untuk mengerti seperti apa tanda batas wilayah di laut. Karena pada dasarnya, kebanyakan kami hanya tahu bagaiaman cara mendapat ikan sebanyak-banyaknya dan kurang mengerti mana wilayah perbatasan yang tidak boleh dilalui," kata dia.
Menurut dia, hal itu juga yang terjadi pada nelayan Malaysia yang sempat ditahan oleh pemerintah Indonesia.
Pelanggaran yang nelayan Malaysia lakukan menurut Herliyan belum tentu disengaja, karena bisa jadi hal melanggar itu disebabkan ketidak tahuan mereka tentang batas wilayah di laut.
"Saya rasa masalahnya tidak seberat yang diberitakan berbagai media selama ini. Dan kami sesama nelayan, baik itu nelayan tanah air dan nelayan negeri tetangga, tidak pernah permasalahkan masalah batas laut," ucapnya.
Menurut Delmana (33), seorang melayan Dumai lainnya, meminta agar media tidak terlalu berlebihan dalam memberitakan permasalahan itu.
Hal itu dimintanya, agar kedua negara dapat tetap menjalin hubungan kenegaraan yang baik dan kondusif.
"Kami ingin semuanya tetap aman. Perang hanya akan menambah beban kami sebagai nelayan yang rata-rata kaum tidak mampu," ucapnya.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010