Jakarta (ANTARA News) - Ketua Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila, Siswono Yudo Husodo, mengatakan bahwa saat ini terjadi pergeseran mendasar dalam perekonomian dunia, dimana pada 2040 Asia akan memimpin ekonomi dunia.

"Tanda-tanda tersebut, telah dapat terlihat secara jelas yaitu 35 persen cadangan devisa dunia ada di Asia, pasokan minyak bumi dari Asia," katanya dalam acara penyambutan mahasiswa baru Universitas Pancasila, di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, pada 2040 dominasi tiga dari lima negara ada di Asia, China akan menempati urutan pertama dunia, disusul dengan Amerika Serikat, Jepang, India dan Jerman.

"Tiga diantaranya ada di kawasan Asia . Dan saat ini jumlah penduduk dunia mayoritas berada di Asia sebesar 60 persen," katanya.

Faktor lain yang mendukung Asia menjadi sentra ekonomi dunia adalah dengan adanya sumber daya alam di kawasan Asia , seperti minyak, batubara, laut dan komoditas pasar.

Dicontohkan Siswono, saat ini sepertiga bisnis retail dunia dipegang oleh Asia. Ditambah lagi bisnis telepon genggam dunia juga dipegang oleh Asia yang mencapai kisaran 40 persen.

"Ini merupakan tanda-tanda terjadinya perubahan sentra ekonomi dunia. Untuk itu, Indonesia perlu berperan secara nyata untuk melahirkan entrepreneur nasional yang tangguh," ujar mantan menteri perumahan itu.

Siswono berharap, anak didiknya nanti dapat menjadi pengusaha nasional yang tangguh. Perekonomian dunia saat ini sedang tumbuh sehingga Indonesia perlu dipacu lebih cepat agar melahirkan pengusaha.

Menurut dia, pengusaha yang dimaksud bukan hanya pada sektor perdagangan saja, di seluruh unsur baik itu di pemerintahan, ujarnya perlu adanya seorang pengusaha.

"Guna mendorong semua itu, maka Universitas Pancasila juga menekankan pada kewirausahaan. Para dosen juga menyisipkan materi ini disamping materi pokok yang seharusnya," ujarnya.

Ia juga mengatakan, tantangan untuk membangkitkan jiwa entrepreneur bukanlah hal yang mudah, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang tradisional.

Namun ia optimis Universitas Pancasila dapat melahirkan pengusaha nasional yang tanguh. Ia menilai dukungan pemerintah saat ini sudah baik dengan adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR), Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) dan Lembaga Mandiri Mengakar di Masyarakat (LM3). Pemerintah sudah sangat baik memberikan modal.

"Yang perlu dilakukan saat ini adalah membangun infrastruktur nasional untuk mengembangkan daya saing," jelasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno, mengatakan bahwa keberhasilan mahasiswa tergantung pada diri mahasiswa itu sendiri. Karena pihaknya hanya memberikan modal ilmu dan keterampilan.

"Kalau mau maju, cerdas dan berhasil maka belajarlah dengan keras dan tekun."

Untuk mencapai semua itu, pihaknya memfokuskan penyelenggaraan kegiatan pembangunan pendidikan dengan terus meningkatkan kualitas dan daya saing, katanya.
(T.F006/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010