Gianyar (ANTARA News) - Balai Arkeologi Denpasar belum mengevakuasi kerangka manusia dan sebuah peti jenazah yang terbuat dari batu atau sarkofagus di Subak Saba, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
"Belum, kami belum bisa mengevakuasi kerangka manusia itu, karena masih dalam tahap penelitian," kata Dra Ayu Kusumawati, peneliti pada Balai Arkeologi Denpasar ketika ditemui ANTARA News di lokasi penemuan sarkofagus, Minggu.
Selain harus diteliti dahulu, kata Kusumawati, pihaknya masih menunggu pembukaan sarkofagus yang dalam kondisi utuh. "Setelah semua dibuka dan diteliti barulah kita evakuasi," ucapnya.
Ia menambahkan, soal waktu pihaknya belum bisa memastikan kapan akan dilakukan evakuasi. "Kami tak sembarangan melakukan penelitian, termasuk membuka sarkofagus yang ditemukan utuh. Semuanya butuh ketelitian, jadi tak bisa cepat selesai," ujarnya.
Pada Sabtu (28/8) Badan Arkeologi Denpasar menemukan kerangka manusia purba dalam peti jenazah yang terbuat dari batu atau disebut sarkofagus, di Subak Saba, Desa Keramas, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
"Dari dua peti batu yang kami temukan, baru satu yang berhasil dibuka, dan ternyata masih berisi kerangka manusia purba," katanya.
Ia menyebutkan, dua buah peti batu yang di bagian ujungnya dilengkapi aksesoris mirip kepala kura-kura, pertama kali ditemukan oleh penggali tanah di lokasi pembuatan batu bata.
Dari temuan itu, tim Balai Arkeologi Denpasar kemudian melakukan pendalaman ternyata kedua peti merupakan benda peninggalan purbakala yang disebut sarkofagus.
Ayu Kusumawati mengatakan, salah satu dari dua barang temuan itu sudah berhasil dibuka bagian penutupnya oleh petugas, dan ternyata masih berisi kerangka manusia dengan susunan tulang-belulang yang cukup lengkap.
"Sementara yang satunya lagi, masih dalam keadaan utuh, sehingga kami belum tahu isinya," ucapnya.
(T.ANT-199/T007/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010