Islamabad/Lahore (ANTARA News) - Distributor film Pakistan dan beberapa pembuat film tak dapat berbuat banyak terhadap keputusan pemerintah untuk melarang memutar film India dalam perayaan Idul Fitri 1431 Hijriyah, meskipun langkah proteksionis ini tak bisa mempercepat perkembangan perfilman Pakistan.
Seperti diberitakan kantor berita PTI, Menteri Kebudayaan Aftab Shah Jillani baru-baru ini mengumumkan bahwa tidak ada satupun film India akan diizinkan di Pakistan selama Idul Fitri, untuk mendorong industri dalam negeri.
Dua festival Eid biasanya menjadi periode yang paling menguntungkan bagi distributor film dan pemilik gedung-gedung bioskop.
Nadeem Mandvivala, seorang pejabat senior pada Perhimpunan Pameran Film Pakistan, mengatakan, langkah proteksi seperti itu saja tidak akan memacu perkembangan industri film lokal.
Di samping itu, dia menegaskan, langkah tersebut akan berpengaruh pada para pemilik gedung bioskop, yang telah menginvestasikan modal Rs 40 crore selama tiga tahun untuk membangun multipleks baru dan memperbarui keberadaan bioskop itu sendiri.
"Langkah pemerintah itu akan memproteksi film-film Punjabi buatan di Lahore. Kami telah memprotes karena pemerintah telah mengabaikan Sindh dan Karachi, di mana tidak ada pasar untuk film-film Punjabi," kata Mandviwala, salah seorang distributor film terkemuka di Pakistan kepada PTI.
"Lalu apa yang akan ditayangkan selama Idul Fitri?."
Banyak pemilik gedung bioskop yang mendapat penerimaan besar selama festival Idul Fitri, ketimbang pada bulan-bulan lain dan produk-proudk yang kurang bermutu akan berpengaruh pada keuntungan mereka, katanya.
Hal itu juga belum jelas benar bagaimana banyak film buatan lokal dan produser akan keluarkan selama Idul Fitri, katanya.
"Pada saat 250 gedung bioskop ditutup di seluruh Pakistan antara 2001-2007, di mana para sutradara dan produser film lokal" Apa yang mereka kerjakan," kata Mandviwala.
Produser dan sutradara yang berkantor di Lahore, Ijaz Bajwa, mengatakan dirinya merasa tak adil terhadap penonton untuk melarang film-film India selama Idul Fitri.
"Masyarakat hanya tertarik pada film yang bagus, tidak peduli apakah mereka itu film India atau Pakistan.
Mereka datang ke gedung bioskop untuk melihat film bagus," katanya kepada PTI.
"Larangan terhadap film India ini tidak akan memberi dorongan kepada industri film Pakistan, yang memang tidak membuat film-film bagus," katanya.
(M016/Z002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010