Kelompok terdepan Al Qaida mengatakan, bahwa selama "bulan puasa dan jihad" telah diluncurkan suatu "gelombang baru mengguncang bumi" di dalam perjuangan kekerasan, kata Kelompok Intelijen SITE.
Kelompok garis keras itu mengatakan, mereka mentargetkan "markas-markas besar, pusat-pusat dan penghalang-penghalang keamanan bagi militer dan kepolisian."
Pada Rabu, lebih dari selusin serangan bom mobil dikoordinasikan dengan target kepolisian Irak, dan serangan-serangan lain yang dituding dilakukan oleh Al Qaida terhadap 10 kota dan kota-kota kecil di sekitarnya, di seluruh negeri. Gelombang serangan itu menewaskan 53 orang dan melukai ratusan lainnya.
Meningkatnya kerusuhan itu telah memicu keprihatinan, bahwa pasukan Irak belum siap untuk menangani keamanan negaranya sendiri, hanya beberapa hari sebelum militer AS mengakhiri misi tempurnya di Irak. Sementara itu, pemerintah baru Baghdad sebagai hasil pemilihan umum 7 Maret belum terbentuk.
(H-AK/S008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010