Sekretaris Desa Sapeken, M Nasir, Sabtu siang menjelaskan, pihaknya bersama perwakilan manajemen PT KEI telah mengecek sejumlah rumah yang diduga mengalami kerusakan akibat getaran dari ledakan di kapal penampung minyak mentah.
"Untuk sementara, kami memastikan lima rumah milik warga mengalami kerusakan berupa gedung retak dan kaca pecah. Manajemen PT KEI siap bertanggung jawab atas kerusakan tersebut," katanya melalui telepon.
Sebelum melihat api berkobar dan selanjutnya asap hitam tebal menyelimuti kapal penampung minyak mentah milik PT KEI, lanjut dia, memang terdengar ledakan hebat yang disertai getaran hingga ke daratan.
"Posisi kapal tanker yang menjadi penampung minyak mentah milik PT KEI itu sekitar 200-300 meter dari pantai. Sehingga, getaran akibat ledakan yang terdengar dari kapal tersebut terasa dan juga merusak rumah warga yang dekat dengan pantai," ujarnya menuturkan.
Nasir juga mengemukakan, api yang berkobar di kapal penampung minyak mentah milik PT KEI sudah padam.
"Saat ini, di kapal tersebut sudah tidak terlihat ada api maupun asap yang mengepul. Kami bersama perwakilan manajemen PT KEI sedang di jalan untuk mengecek rumah warga yang rusak," katanya menambahkan.
Pada Sabtu sekitar pukul 10;00 WIB, sebuah kapal penampung minyak mentah yang diproduksi PT Kangean Energy Indonesia (KEI) terbakar di Perairan Sepanjang.
Ketika itu, ada bunyi ledakan sebanyak tiga kali yang terdengar hingga daratan (Desa Sepanjang) dan lalu muncul asap hitam tebal di lokasi ledakan.
Sebanyak 29 awak kapal penampung minyak mentah milik PT KEI yang terbakar, dilaporkan selamat dan hanya mengalami luka ringan.
(KR-DYT/C004/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
sudah bikin panik, ngambil untung aja