Pontianak (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar yakin situasi politik dengan Malaysia tidak berpengaruh terhadap tenaga kerja Indonesia di negeri jiran itu.
"Indonesia dan Malaysia sering tegang beberapa kali, dan tidak pengaruhi itu," kata Muhaimin Iskandar di sela kunjungan ke Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat.
Ia melanjutkan, kalau pun ada perbedaan antarkedua negara, dapat diselesaikan dengan cara baik-baik.
Ia menambahkan, selain berdiplomasi, Pemerintah Indonesia juga memberikan advokasi dalam kasus itu.
Mengenai "travel advisory" dari pihak Malaysia, Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa hal itu masih tahap rencana.
"Menlu RI sendiri belum menyampaikan kemungkinan itu," katanya.
Ia juga yakin berbagai rencana aturan hukum mengenai tenaga kerja yang melibatkan kedua negara dapat terus berlangsung.
"Situasi politik kedua negara tidak menghambat rencana-rencana tersebut," katanya.
Tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan sempat ditahan petugas Polisi Di Raja Malaysia karena dianggap melewati batas negara di kawasan Tanjung Berikat, Kepulauan Riau.
Sementara tujuh nelayan Malaysia juga sempat ditahan pihak Indonesia karena dianggap mencuri ikan di perairan Kepri.
Situasi menjadi rumit karena tindakan Malaysia dianggap melecehkan Indonesia.
(T.T011/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
di kalau RI tak mahu, tak apa lah. Masih ramai yg mau. Kemboja, Vietnam, Thailand, Timor Leste, Myanmar, India, Nepal malah Pakistan mahu. Seperti sekarang contohnya, pembantu rumah tangga kebanyakkan nya dari negara Kemboja yg islam sebagai ganti TKW RI.
Seeloknya kepada RI, kami ucapkan selamat tinggal saja.