"PTM (pembelajaran tatap muka) tidak dilakukan secara bersamaan, nanti bertahap. SD mungkin di kelas akhir dulu, SMP juga kelas tiga dulu, kemudian kelas dua," kata Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani di Solo, Jumat.
"Sebagian besar sekolah dipastikan (sudah) memenuhi persyaratan untuk melaksanakan PTM, baik sarana dan prasarana protokol kesehatan maupun penunjang lainnya," ia menambahkan.
Menurut dia, sekolah-sekolah yang sudah melakukan uji coba akan menjadi kelompok pertama yang menjalankan kegiatan pembelajaran tatap muka.
Ia mengemukakan bahwa hampir seluruh sekolah di Surakarta menghendaki kegiatan pembelajaran tatap muka segera dilaksanakan kembali.
"Mengenai kesiapan Solo akan kami evaluasi lagi di minggu depan, apakah pembatasan diperketat atau seperti ini atau diperlonggar kalau melihat trennya (jumlah kasus COVID-19) naik," katanya.
Dia menyatakan bahwa sampai sekarang belum ada rencana untuk mengundur waktu pelaksanaan kembali kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Ia menjelaskan pula bahwa pemerintah kota sudah meminta sekolah memastikan protokol kesehatan dijalankan dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB).
"Memang pendaftarannya dilakukan secara online (daring), tetapi kan ada tahap menyerahkan berkas," katanya.
Ahyani meminta setiap sekolah membentuk satuan tugas yang bertugas melakukan evaluasi dan membuat laporan mengenai pelaksanaan PPDB untuk diserahkan kepada dinas terkait.
"Mereka membuat laporan ke dinas, kemudian laporan ke pemkot. Kalau terjadi temuan kasus kan termonitor," katanya.
Baca juga:
Kota Bandung bersiap melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas
Pembelajaran tatap muka dilaksanakan sesuai kondisi penularan COVID-19 di daerah
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021