Amman, Yordania (ANTARA News) - Dua ton obat-obatan senilai Rp300 juta dan uang tunai Rp2 miliar dari pemerintah Indonesia untuk rakyat Palestina diserahkan wakil pemerintah Indonesia dan diterima langsung Menteri Kesehatan Palestina dr Fathi Abu Moughli.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan Kepala Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan RI dr Rustam S Pakaya dan Direktur Timur Tengah Departemen Luar Negeri Aidil Chandra Salim didampingi Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-c) Jose Rizal Jurnalis dan Agus Kooshartoro dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).
Semula total bantuan kemanusiaan Indonesia dua ton obatan-obatan dan uang tunai Rp2 milar namun kemudian meningkat menjadi 1 juta dolar AS atau Rp11 miliar sesuai dijanjikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada konferensi pers di Kantor Kepresidenan, Senin lalu, Yudhoyono mengatakan telah menyurati Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Presiden DK PBB untuk mengeluarkan resolusi penghentian serangan Israel ke Jalur Gaza.
"Dalam surat ini saya menggarisbawahi bahwa masyarakat dunia, terutama PBB, terutama DK PBB harus mengambil langkah-langkah cepat," kata Yudhoyono.
Usai penyerahan secara simbolis itu, delegasi Indonesia mengecek gudang bantuan untuk memastikan obat-obatan yang sangat dibutuhkan Palestina itu bisa sampai ke Jalur Gaza.
"Saya sengaja menanyakan bagaimana bantuan sampai ke Jalur Gaza, dan dijelaskan bahwa bantuan itu bisa sampai dalam hari yang sama. Hanya saja, ada dua titik perhentian, yakni dari Yordania memakai truk JHCO, namun setelah masuk kawasan Israel memakai truk lain," kata Jose Rizal.
Kemudian, Sabtu malam waktu setempat (Minggu dinihari WIB), juga dilakukan penandatanganan berita acara bantuan kepada Palestina melalui pintu masuk Mesir sebesar Rp2 miliar yang dibagi dua, masing-masing Rp1 miliar melalui KBRI Aman dan Rp 1 miliar lain untuk pengungsi Palestina di Rafah.
Dengan demikian, misi kemanusiaan Indonesia melalui Yordania tuntas. Minggu ini, tim bergerak menuju Mesir melalui jalur laut dan dilanjutkan dengan perjalanan darat. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009