Jakarta (ANTARA) - Grup musik pop hybrid asal Jakarta, Elephant Kind merilis sebuah single baru berjudul "Modern Romance Dreaming (Lonely)" yang sekaligus menjadi lagu pembuka menuju album ketiga Elephant Kind, "Superblue".
Berbeda dengan proses penggarapan lagu-lagu pada album Elephant Kind yang sudah dirilis, ini pertama kalinya dua personel Elephant Kind, Kevin dan Bayu banyak terlibat di proses penulisan album ketiga. Salah satunya adalah "Modern Romance Dreaming (Lonely)", di mana inisiasi ide lagunya datang dari Kevin di akhir tahun 2020 kemarin.
“Waktu itu nulis draft-nya iseng di rumah dan isinya hanya synth dan drums nya saja. Kirim dan nanya ke anak-anak, kira-kira bisa masuk ke album ketiga kah draft ini. Gak lama kemudian Bam respon dan bilang mungkin bisa deh, akhirnya dikirim draft lengkapnya ke Bam untuk ditulis liriknya sekaligus dimasak lagi.” ujar Kevin dalam siaran pers pada Jumat.
Baca juga: Lima tahun disimpan, Giring Ganesha- Dul Jaelani rilis "Burung Gereja"
Baca juga: BTS akan tampilkan lagu baru "Butter" di Billboard Music Awards
Lagu "Modern Romance Dreaming (Lonely)" adalah suguhan baru untuk para pendengar Elephant Kind. Dengan dibuatnya suara synth yang cukup hipnotik dan juga drums yang terinspirasi dari musik pop khususnya pop elektronik tahun 80-an ini, Elephant Kind menunjukkan keseriusannya dalam mengeksplorasi berbagai musik pop.
“Ketika dengar draft yang dikirim oleh Kevin, gak sampai 20 detik kata ‘lonely, i’m so lonely’ beserta melodinya langsung keluar dari kepala tanpa dibuat-buat. Sering sebenarnya nulis lagu dengan tema kesepian tapi baru kali ini ada kata se-straightforward itu di bagian chorus,” kata Bam.
Secara lirik single "Modern Romance Dreaming (Lonely)" yang ditulis oleh Bam mengisahkan cerita seseorang yang menemukan kesepian sebagai suatu kebebasan bukan hal yang mengekang. Sesuai judulnya, lagu ini juga menggambarkan bagaimana orang-orang pada masa modern ini bisa jatuh cinta terhadap seseorang secara virtual - Sesuatu yang mungkin banyak orang rasakan sekarang ini terutama pada masa pembatasan sosial beberapa waktu lalu.
Tahun 2020 kemarin bukan tahun yang mudah untuk semua orang termasuk Elephant Kind. Dengan tidak adanya penyelenggaraan panggungan musik, Bam, Kevin dan Bayu juga sempat mempertanyakan kelanjutan dari Elephant Kind. Namun dengan memutuskan untuk menggarap beberapa lagu baru kini telah menjadi sebuah album, Elephant Kind siap untuk kembali ke blantika musik.
“Tanpa kita sadari secara langsung - Album ini menyelamatkan Elephant Kind. Kalau kita tidak menggarap sebuah album tahun ini mungkin masing-masing dari kita sudah melakukan hal-hal yang lain," kata Bam.
Bayu juga menambahkan “Dengan dirilisnya single dan album baru Elephant Kind, gue cuman ingin bilang we’re all in this together. Harapannya semoga lagu ini dapat menjadi teman sekaligus anthem untuk orang-orang yang sedang merasa kesepian.”
Bukan hanya merilis sebuah single saja di bulan ini, Elephant Kind juga menjadi salah satu kolaborator dalam program LaboKarya. Program yang diinisiasi oleh Museum MACAN yang memfasilitasi kolaborasi antara perupa, brand, dan insan kreatif Indonesia yang dilangsungkan sepanjang bulan Mei 2021. Pada puncak acaranya yang jatuh pada tanggal 31 Mei 2021, Museum MACAN dan Elephant Kind akan merilis sebuah video kolaborasi yang akan menayangkan secara perdana lagu Modern Romance Dreaming (Lonely). Objek seni hasil kolaborasi perupa dan jenama kreatif akan ditampilkan dalam video yang akan tayang di kanal YouTube Museum MACAN.
"Modern Romance Dreaming (Lonely)" sudah bisa didengarkan mulai 28 Mei 2021 di berbagai layanan streaming digital seperti Spotify, JOOX, Apple Music, Resso, YouTube Music, Deezer dan lainnya. Sedangkan video klip dari lagu ini akan dirilis di kanal YouTube Elephant Kind pada tanggal 4 Juni 2021.
Baca juga: "Supermusic Nextzone" pertemukan Elephant Kind dan Hyndia
Baca juga: Elephant Kind nyanyikan dua lagu di konser Tanda Mata untuk Koes Plus
Baca juga: Tiga band lokal buka penampilan Franz Ferdinand di Jakarta
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021