London (ANTARA News) - KRI Dewa Ruci tampil menawan dalam Sail Bremerhaven dan menarik perhatian masyarakat Jerman di Bremen yang berdesak-desakan ingin mengetahui lebih dekat kapal layar yang telah menempuh jarak beribu-ribu kilometer untuk ikut serta dalam Sail Bremerhaven tersebut.
Para pengunjung bahkan rela menunggu lama, dengan sabar antri untuk mendapatkan giliran naik ke kapal, menunggu sebagian pengunjung yang sudah berada di atas turun, ujar Counsellor Pensosbud KBRI Berlin, Agus Priono dalam keterangan pers yang diterima di London, Jumat.
Meski ukuran fisik KRI Dewa Ruci lebih kecil dari kapal-kapal lainnya, namun kemampuan dan keberanian awak kapal menempuh pelayaran jarak jauh serta faktor sejarah asal mula kapal telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Sejak pagi hingga malam, tidak putus-putusnya antrian kunjungan ke KRI Dewa Ruci yang dalam perjalanan sebelumnya dari Amsterdam menuju Bremerhaven, tepatnya di Nordsee telah bergelut dengan angin kencang dan badai yang mengamuk di laut tersebut.
Crew KRI Dewa Ruci yang menampilkan seni budaya seperti tarian Rampak Kendang dan Tarian Saman mengundang decak kagum ribuan pengunjung yang datang dari Bremerhaven, Bremen, Hamburg dan kota-kota lainnya di Jerman.
Lapangan di depan panggung utama Radio Bremen, yang sebelumnya sepi, tiba-tiba dipenuhi pengunjung yang sangat tertarik dengan kekompakan dan kedinamisan kedua tarian tersebut yang diiringi lantunan musik.
Melihat antusiasme penonton dan alokasi waktu tampil yang terbatas, pembawa acara dari Radio Bremen minta penonton tidak khawatir dengan hal tersebut karena Dewa Ruci akan mengisi acara seni budaya baik di lapangan dekat kapal berlabuh maupun di atas kapal sendiri.
Pada kesempatan tersebut, Dubes RI untuk Republik Federal Jerman, Eddy Pratomo menyampaikan harapan dan menyatakan keyakinannya bahwa sukses diplomasi budaya KRI Dewa Ruci pada Sail di beberapa negara sebelumnya, akan juga berlanjut di Jerman.
(H-ZG/S004)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010