Perumahan itu dilakukan 'lockdown' (karantina wilayah) sembari menunggu hasil 'swab' (tes usap) untuk warga yang terkena 'tracing' (penelusuran)
Parungpanjang, Bogor (ANTARA) - Sebanyak 128 warga Perumnas II, Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menjadi klaster penularan COVID-19 dalam kegiatan halalbihalal menjalani tes usap antigen dengan hasil, empat orang di antaranya positif.
"Dari 143 orang sasaran, yang hadir (tes usap antigen, red.) 128 orang. Jumlah yang hadir dan dinyatakan positif empat orang," ungkap Kepala Puskesmas Parungpanjang dr Susi Juniar Simanjuntak usai pemeriksaan secara massal di Bogor, Kamis (27/5).
Dia menjelaskan hasil pemeriksaan secara massal tersebut membuat angka rata-rata terkonfirmasi positif di perumahan tersebut menjadi 25 orang.
Baca juga: Sebanyak 17 warga Cilangkap jalani isolasi mandiri
Mencuatnya klaster halalbihalal tersebut bermula, saat 20 warga di Perumnas II, Parungpanjang, Bogor dinyatakan terkonfirmasi positif secara berbarengan pada Senin (24/5).
Susi menyebutkan sebelum menjalani tes usap antigen, ratusan warga perumahan di wilayah utara Kabupaten Bogor tersebut sempat menjalani karantina wilayah.
"Perumahan itu dilakukan 'lockdown' (karantina wilayah) sembari menunggu hasil 'swab' (tes usap) untuk warga yang terkena 'tracing' (penelusuran)," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina menyebutkan 20 warga yang dinyatakan positif merupakan hasil pemeriksaan terhadap 43 warga.
"Saat itu ada 20 orang (positif COVID-19, red.) dari total 43 orang setelah puskesmas di sana melakukan 'rapid test' (tes cepat) antigen dan PCR. Satu dirawat di rumah sakit di Tangerang, sementara 19 lainnya dievakuasi ke tempat isolasi di Kemang," kata dia.
Baca juga: Satgas: Klaster penyebaran COVID-19 buka bersama di Solo meluas
Baca juga: Wali Kota Bogor minta bantuan Menkes selidiki penyebaran COVID-19
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021