Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tegal untuk mengurai penumpukan kapal perikanan di kolam pelabuhan. Penumpukan tersebut terjadi akibat berhentinya aktivitas nelayan dan pelayanan publik saat momen idul fitri pekan lalu.
Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M. Zaini mengatakan hal tersebut lumrah terjadi saat hari besar keagamaan. Meski demikian aktivitas perikanan tangkap di Kota Tegal sudah mulai menampakkan geliatnya minggu lalu usai libur lebaran.
"Beberapa kapal perikanan di Kota Tegal berangsur-angsur sudah mulai berangkat melaut, bertahap sesuai kesiapan pemilik kapalnya," terangnya.
Perizinan perikanan tangkap disebutnya bukan lah menjadi salah satu penyebab penumpukan kapal perikanan. Pelaku usaha dapat mengurus secara mandiri secara online melalui aplikasi sistem informasi izin layanan cepat (SILAT). Setelah itu mengurus dokumen keberangkatan kapal melalui syahbandar di pelabuhan perikanan.
"Secara prinsip, semuanya tidak ada masalah, hanya pengaturan kapal bersandarnya saja yang membuat kolam pelabuhan perikanan nampak penuh," imbuhnya.
Di tempat terpisah, Kepala Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Kota Tegal Bambang Pramono Setyo menyebutkan aktivitas perikanan tangkap sudah mulai aktif sejak tanggal 19 Mei 2021.
"Penumpukan kapal perikanan terjadi di pelabuhan timur, sedangkan di dermaga barat PPP Tegalsari nampak tidak begitu padat. Secara bertahap penumpukan kapal ini akan terurai perlahan apabila kapal sudah berangkat dan aktivitas akan kembali normal seperti sebelum lebaran," jelasnya.
Ia mengungkapkan sedimentasi di dermaga kolam pelabuhan perikanan menjadi kendala yang perlu diantisipasi. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk dilakukan pengerukan agar aktivitas perikanan tangkap dapat berjalan lancar.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021