Chicago (ANTARA) - Emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), kembali berada di bawah level psikologis 1.900 dolar AS, karena investor melakukan aksi ambil untung setelah harganya mencapai posisi tertinggi sejak awal Januari saat imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih rendah mengimbangi data ekonomi AS yang kuat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot 5,3 dolar AS atau 0,28 persen menjadi ditutup pada 1.898,50 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (26/5), emas berjangka naik 3,2 dolar AS atau 0,17 persen menjadi 1.901,20 dolar AS, penyelesaian pertama di atas 1.900 dolar AS sejak awal Januari.
Emas berjangka juga melonjak 13,50 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.898 dolar AS pada Selasa (25/5), setelah meningkat 7,8 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.884,50 dolar AS pada Senin (24/5), dan jatuh 5,2 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.876,70 dolar AS pada Jumat (21/5).
"Ekonomi AS berada di lintasan yang kokoh untuk pertumbuhan dan kekhawatiran inflasi telah sedikit surut karena Federal Reserve telah berhasil meyakinkan pasar bahwa itu memang hanya akan sementara," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
“Jadi itu hanya jeda dari tren kenaikan baru-baru ini. Namun, kami tidak perlu terkejut melihat beberapa pemburu barang murah turun tangan untuk membeli saat penurunan harga di sesi nanti."
Data menunjukkan klaim pengangguran baru AS turun lebih dari yang diperkirakan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS pada pekan yang berakhir 22 Mei turun 38.000 menjadi 406.000, jumlah permintaan kompensasi paling sedikit.
Sementara pertumbuhan ekonomi mengalami percepatan pada kuartal pertama. Departemen Perdagangan AS membukukan produk domestik bruto AS yang direvisi pada 6,4 persen di kuartal pertama.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan turun tipis, diterjemahkan ke dalam pengurangan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbak hasil.
Investor juga sedang menunggu laporan konsumsi pribadi AS bulanan pada Jumat waktu setempat.
“Kami tidak memiliki banyak orang yang datang untuk membeli emas sekarang karena emas telah berlari selama dua bulan berturut-turut, secara statistik sudah overbought,” kata Michael Matousek, kepala pedagang di U.S. Global Investors.
"Tetapi jika inflasi terus meningkat, emas akan semakin overbought, karena orang akan mulai meloncat dengan mengatakan bahwa mereka perlu memilikinya."
Di sisi fisik, impor emas ke China konsumen utama dari Hong Kong dan Swiss melonjak pada April.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 6,3 sen atau 0,23 persen menjadi ditutup pada 27,94 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 21,1 dolar AS atau 1,76 persen menjadi ditutup pada 1.179,10 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021