Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi masih stabil dalam kisaran ketat yang menunjukkan posisi rupiah di level itu cukup aman.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun tiga poin menjadi Rp8.981-Rp9.001 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.978-Rp8.988.

Analis valas, Irfan Kurniawan di Jakarta, Jumat mengatakan, stabilnya rupiah itu karena pelaku pasar makin fokus terhadap data ekonomi AS yang akan dikeluarkan nanti siang.

Pelaku ingin mengetahui lebih jauh data ekonomi AS yang cenderung melemah mengakibatkan bursa Wall Street dalam beberapa hari merosot, katanya.

Pelaku pasar, mengharapkan adanya kejutan bahwa data ekonomi AS mmbaik dari perkiraan sebelumnya sehingga memicu rupiah bergerak naik.

Rupiah sudah sekitar dua pekan terkoreksi meski dalam kisaran yang sempit akibat melemahnya pergerakan bursa New York akhir-akhir ini, katanya.

Penguatan rupiah, menurut dia bukan hanya tergantung pada kondisi itu saja, juga masuknya dana asing ke pasar domestik memberikan kontribusi yang cukup besar.

"Kami optimistis kondisi pasar yang stabil merupakan faktor yang akan mendorong rupiah kembali menguat," katanya.

Ia mengatakan, sepanjang bursa Wall Street melemah yang menahan investasi asing di dalam negeri, maka pergerakan juga akan menurun.

Padahal Indonesia masih merupakan pasar potensial bagi asing, karena itu peluang rupiah untuk menguat masih tetap besar.

Jadi kapan rupiah bisa bergerak naik masih sulit untuk dikatakan lebih lanjut, karena faktor positif yang kuat masih belum muncul di pasar, tuturnya.

Menurut dia, stabilnya rupiah memang membuat eksportir maupun importir lebih aktif berbisnis, karena mereka lebih mudah menghitung produk jualnya.
(h-CS/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010