Malaysia mengutuk sekeras-kerasnya agresi yang dilakukan oleh tentara Israel atas rakyat Palestina yang sedang membarikade Masjid Al-Aqsa pada 7 Mei lalu

Kuala Lumpur (ANTARA) - Sekjen PBB Antonio Guterres menelepon Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin di Putrajaya, Kamis, membicarakan isu-isu terkait Myanmar dan Palestina.

Kantor Perdana Menteri Malaysia dalam pernyataan mengatakan kedua pemimpin sama-sama menyatakan rasa kesal dan bimbang mengenai situasi keamanan di Myanmar yang tidak kunjung menunjukkan perkembangan positif.

Muhyiddin menyampaikan bahwa Malaysia dan negara-negara ASEAN yang lain telah mengadakan pertemuan pada April yang lalu bagi mencari jalan penyelesaian untuk menangani krisis Myanmar.

Dia berpandangan bahwa PBB dan ASEAN bisa bekerjasama mencari jalan penyelesaian untuk menangani krisis politik di Myanmar terutama melalui lima poin kesepakatan yang disepakati pemimpin ASEAN.

Malaysia juga menginformasikan bahwa pelantikan suatu Utusan Khusus Pengungsi ASEAN sedang dimusyawarahkan dalam usaha mencari jalan penyelesaian secara damai demi kepentingan rakyat Myanmar.

Kedua pemimpin setuju supaya semua pihak yang terlibat harus terus bekerjasama secara konstruktif dengan tujuan untuk memastikan kestabilan politik dan ekonomi Myanmar.

Mengenai situasi di Palestina, kedua pemimpin menyatakan rasa duka cita atas kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel atas rakyat Palestina yang diduduki.

"Malaysia mengutuk sekeras-kerasnya agresi yang dilakukan oleh tentara Israel atas rakyat Palestina yang sedang membarikade Masjid Al-Aqsa pada 7 Mei lalu," katanya.

Perdana Menteri telah menyatakan dukungannya atas usaha PBB dan negara-negara yang terlibat agar pihak yang bertikai mematuhi gencatan senjata serta mencari penyelesaian yang abadi untuk menghentikan konflik.


Baca juga: Ratusan rumah warga di Sembakung terendam banjir kiriman dari Malaysia

Baca juga: Malaysia selidiki dugaan penahanan warga negaranya di Israel

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021