Tapi pembalut (berkali-kali pakai) tidak boleh dipakai bersama dengan orang lain..
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti mengingatkan kaum hawa untuk mencuci pembalut setelah digunakan selama menstruasi kemudian membasuh tangan dengan air dan sabun.
"Usai mengganti pembalut, membersihkan organ intim kalau tangan tidak dicuci sangat mungkin bisa terinfeksi bakteri di tangan. Lalu (cuci tangan) supaya darah yang mencemari tangan tidak menjadi sumber infeksi. Gunakan air mengalir, bersih," ujar dia dalam sebuah webinar kesehatan, Kamis.
Baca juga: Kenali tanda nyeri haid tak normal dan cara penanganannya
Darah haid bisa menjadi tempat bakteri berkembang biak dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk infeksi pada vagina dan saluran kemih, sehingga perlu dibersihkan dengan baik apakah itu yang berada di pembalut ataupun terkena bagian luar vagina.
Usai mencuci pembalut sekali pakai untuk membersihkan darah di dalamnya, masukkan ke dalam kantong kertas atau plastik lalu buang ke tempat sampah. Sementara untuk pembalut yang bisa dicuci ulang, setelah dibersihkan dengan air dan sabun hingga bersih, jemurlah dan disetrika (untuk mematikan bakteri) hingga kering sempurna.
"Tapi pembalut (berkali-kali pakai) tidak boleh dipakai bersama dengan orang lain, menjadi milik pribadi," kata Dwiana.
Baca juga: Nyeri haid bisa jadi karena varises di panggul
Dalam menggunakan pembalut, dokter menyarankan mengganti setiap minimal 4 jam sekali atau bisa lebih sering apabila merasa pembalut sudah basah walaupun itu kurang dari empat jam.
Dwiana menganjurkan saat mengalami haid perlu mandi dua kali sehari seperti biasanya untuk menjaga kebersihan tubuh secara umum dan rajin membersihkan organ kewanitaan bagian luar menggunakan air atau cairan pembersih khusus dengan pH 3,5-4,5.
Dwiana tidak menyarankan penggunaan sabun mandi untuk membersihkan vagina karena memiliki pH tinggi yakni di atas 7 sehingga bisa menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di vagina dan bahkan memudahkan organ itu terkena infeksi.
Baca juga: Alasan muncul rasa gatal di organ intim saat haid & cara mengatasinya
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021