"Saya sangat mendukung inovasi-inovasi yang langsung dipraktekkan, hasilnya berguna bagi masyarakat dan membantu mengurangi belanja pemerintah," katanya dalam keterangan yang diterima, Kamis.
Gubernur menyerahkan bantuan kompor biomasa tersebut saat berkunjung ke SMKN 2 Ende di Kabupaten Ende dalam rangkaian kunjungan kerja ke sejumlah kabupaten di wilayah Pulau Flores bagian Barat.
Bantuan kompor biomasa tersebut merupakan hasil produksi siswa SMKN 2 Ende dan kelompok pengrajin periuk tanah di Desa Wolotolo Kabupaten Ende.
Dalam pemanfaatannya, kompor biomasa menggunakan sumber bahan bakar dari pelet berupa sampah biomasa dari masyarakat.
Baca juga: Gubernur NTT: Kopi Manggarai enak sekali
Pelet yang dihasilkan selain untuk bahan bakar kompor juga untuk mendukung program co-firing PLN di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa.
Gubernur Viktor mengapresiasi kolaborasi triple helix antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah dalam membangun ekonomi berbasis pengetahuan untuk kemajuan.
Hal itu ditunjukkan dengan kolaborasi SMKN 2 Ende bersama PT PLN (Persero) UPK Flores dan Pemerintah Kabupaten Ende, serta partisipasi masyarakat dalam pembuatan kompor berbahan bakar pelet biomasa dan instansi terkait dalam implementasi Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS).
Gubernur Viktor menginginkan agar kompor berbahan bakar pelet biomasa ini dapat diimplementasikan juga di Pulau Timor, Pulau Sumba, dan daerah lainnya di NTT yang masih sangat tergantung pada penggunaan minyak tanah.
Ia juga mendorong agar riset-riset terus dilakukan untuk memajukan kehidupan manusia, oleh karena itu pemerintah harus mengalokasikan anggaran untuk riset sampai pada implementasinya.
Baca juga: Gubernur NTT lantik tiga bupati hasil Pilkada 2020
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021