Jakarta (ANTARA) - Juara empat kali Grand Slam Naomi Osaka mengungkapkan bahwa dia tidak akan menjawab pertanyaan dari pers di French Open tahun ini, dengan mengatakan bahwa sifat konferensi pers memberikan beban yang tidak semestinya pada kesehatan mental para pemain.
"Saya menulis ini untuk mengatakan saya tidak akan melakukan konferensi pers apapun selama Roland Garros," kata Osaka melalui akun Twitter-nya, Kamis.
"Saya sering merasa bahwa orang-orang tidak memperhatikan kesehatan mental atlet dan ini benar setiap kali saya melihat konferensi pers atau ikut serta dalam konferensi pers."
Baca juga: Wimbledon dan French Open incaran berikutnya Naomi Osaka
"Kami sering duduk di sana dan ditanya pertanyaan yang telah ditanyakan beberapa kali sebelumnya atau ditanya pertanyaan yang membawa keraguan dalam pikiran kami dan saya tidak akan menundukkan diri saya kepada orang-orang yang meragukan saya."
Osaka menambahkan, mengharapkan pemain untuk menjawab pertanyaan setelah kekalahan sama dengan "menendang seseorang saat mereka jatuh."
Petenis nomor dua dunia itu mengatakan keputusannya tersebut "tidak bersifat pribadi" terhadap French Open atau beberapa jurnalis yang telah memiliki hubungan persahabatan dengan dia sejak dia kecil. Namun, dia berharap turnamen mempertimbangkan kembali pendekatan mereka.
Baca juga: Osaka disingkirkan Pegula di babak pembuka Italian Open
Banyak turnamen tenis mengharuskan pemain untuk berbicara dengan media setelah pertandingan, jika tidak, harus membayar denda.
Petenis Amerika Christian Harrison didenda 3.000 dolar AS oleh ATP setelah menolak untuk mengambil bagian dalam wawancara wajib di lapangan di Delray Beach Open pada Januari di tengah perselisihan tentang pemakaian masker.
Osaka mengatakan dia berharap "sejumlah besar" uang yang dia perkirakan harus dia bayar karena denda atas keputusannya tersebut dapat disumbangkan untuk amal kesehatan mental.
Osaka menggunakan platformnya dan perhatian pers yang cukup besar untuk menyoroti isu ketidaksetaraan rasial.
Baca juga: Osaka buka suara menentang kasus rasisme anti-Asia
Petenis berusia 23 tahun itu menjadi sorotan awal pekan ini setelah situs web bisnis olahraga Sportico melaporkan bahwa dia menghasilkan 55,2 juta dolar AS selama 12 bulan terakhir, rekor untuk seorang atlet perempuan.
Kualifikasi French Open sedang berlangsung dan turnamen tersebut akan berakhir pada 13 Juni, demikian Reuters.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021