Serangan-serangan mematikan itu dimulai di Baghdad, ibukota Irak, kemudian merembet ke wilayah utara dan selatan negara itu di 10 kota dalam rangkaian cepat, dalam taktik yang bercirikan Al-Qaeda.
Sekitar 250 orang juga cedera dalam serangan 14 bom mobil. Serangan terburuk yaitu bom mobil di kantor paspor di Kut, sebelah tenggara Baghdad, menewaskan 20 orang, termasuk 15 polisi, dan melukai 90 orang, sebagian besar polisi, kata Letnan Ali Hussein kepada AFP.
Di Baghdad, penyerang bunuh diri meledakkan bom mobil di sebuah kantor polisi di daerah pinggiran timurlaut, Qahira, menewaskan 15 orang dan melukai puluhan lain, kata beberapa pejabat keamanan dan medis.
Serangan itu terjadi di daerah berpenduduk campuran Sunni-Syiah, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri yang memberikan angka korban itu.
Serangan bom mobil lain di pusat kota Baghdad menewaskan dua polisi dan melukai tujuh orang sipil, sementara dua polisi lagi tewas ditembak di Al-Amel, sebuah distrik selatan, kata pejabat kementerian dalam negeri itu.
Serangan-serangan mematikan lain juga terjadi di kota-kota Irak utara -- Kirkuk dan Mosul -- serta di provinsi Anbar di Irak barat.
Polisi dan militer seringkali menjadi sasaran serangan oleh kelompok bersenjata di Irak.
(M014/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010