"Sudah hampir satu pekan sejak 21 Mei 2021 Universiti Teknologi Malaysia Johor Bahru melaksanakan total lockdown atau Perintah Kawalan Pergerakan Diperketat (PKPD)," ujar Humas Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) UTM, Rifky Pramudita Mahendra di Kuala Lumpur, Rabu.
Total sebanyak 2.687 pelajar beserta staf yang tengah berada di dalam lingkungan kampus UTM tidak diperkenankan untuk bepergian keluar masuk dengan bebas.
"Sejumlah mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di UTM tidak terkecuali dikurung. Lebih dari 25 mahasiswa asal Indonesia dan keluarga terjebak karantina di dalam kamar asrama masing-masing dengan aturan ketat," katanya.
KJRI Johor Bahru berkoordinasi dengan Persatuan Pelajar Indonesia UTM (PPI UTM) pada Selasa (25/5) telah memberikan bantuan bahan makanan dan penambah daya tahan tubuh bagi mahasiswa Indonesia yang terdampak PKPD di kawasan kampus UTM di Skudai, Johor.
Berdasarkan ketetapan Pemerintah Malaysia, PKPD diberlakukan di UTM untuk periode 21 Mei sampai dengan 3 Juni 2021.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM), seluruh mahasiswa Indonesia yang terdampak PKPD di UTM saat ini dalam keadaan baik dan negatif COVID-19.
Menurut data resmi terakhir dari UTM (25/5) jumlah kasus telah mengalami penurunan yaitu tersisa 30 kasus aktif yang melibatkan mahasiswa dan 14 kasus aktif yang melibatkan staff.
"KJRI Johor Bahru, Persatuan Pelajar Indonesia UTM dan pihak universitas akan terus berkoordinasi untuk memastikan kondisi para mahasiswa yang terdampak PKPD," katanya.
Baca juga: Dubes dan Konjen KJRI Johor Bahru pantau pemulangan WNI
Baca juga: Tim KJRI Johor Bahru kunjungi PMI di Ladang Kuala Rompin
Baca juga: KJRI Johor Bahru buka layanan di ladang sawit
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021