"Tim sudah menyita produk itu untuk bukti dan menginstruksikan pengusaha dua plaza tersebut menarik barang-barang yang tidak memenuhi standar. Disperindag Sumut juga akan memberikan teguran tertulis agar masalah itu tidak terulang lagi," kata Kepala Disperindag Sumut Mohammad Hasbi Nasution di Medan, Rabu.
Dia berbicara di sela inspeksi mendadak (sidak) di dua plaza itu yang merupakan kegiatan rutin khususnya berkaitan dengan perlindungan konsumen menjelang Idul Fitri.
Di Carrefour ditemukan antara lain buah kaleng longan dan leci asal Thailand yang tidak memiliki tanda impor (ML) dan hanya menempelkan keterangan berbahasa Indonesia.
Di plaza itu juga ditemukan Bikul Yogurt dan keju merek Bega yang sudah kadaluarasa.
Sementara di Swalayan Brastagi Jalan Gatot Subroto Medan ditemukan sejumlah makanan asli Korea dan Malaysia tanpa bahasa Indonesia dan tidak memiliki ML.
Hasbi Nasution lebih jauh menjelaskan, selain memberikan peringatan kepada pengusaha, Disperindag berharap konsumen juga meningkatkan ketelitian dan kehati-hatian membeli berbagai produk.
"Jangan tergiur dengan iming-iming diskon atau harga murah," kata Hasbi.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumut Elly Margaretha Silalahi menegaskan, pengusaha harus memenuhi ketentuan untuk produk yang diperjualbelikan di tempat usaha mereka.
Kalau pun pemasoknya adalah perusahaan lain, tanggung jawab barang itu ada di manajemen plaza yang menjualnya, katanya.
Duty Manager Carrefour Brian Hernanda mengakui pihaknya lalai sehingga ada temuan produk yang tidak memenuhi standar.
"Kami mengakui dan akan memperbaikinya dengan menarik produk -produk itu dan hal ini menjadi pelajaran bagi kami," katanya.
Sementara itu, penanggung jawab Swalayan Brastagi, Rudi juga mengakui kelalaian pihaknya. "Kami akan menarik segera produk tersebut dan mengingatkan pemasoknya untuk memenuhi standar yang telah ditentukan," katanya. (E016/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010