Jakarta (ANTARA News) - India akan mengambil keputusan akhir pada 30 Agustus apakah akan memblokir beberapa layanan BlackBerry dimana negara memiliki masalah keamanan, kata sumber senior pemerintah mengatakan pada Selasa.
Pembuat ponsel pintar, Research In Motion Kanada, menghadapi batas waktu 31 Agustus untuk memberikan India sarana untuk melacak dan membaca email yang aman karena pejabat takut layanan BlackBerry memiliki potensi disalahgunakan oleh militan.
Sumber yang dekat dengan negosiasi dengan RIM mengatakan keamanan India dan badan-badan telekomunikasi akan mengadakan "teknis" pertemuan dengan perusahaan pada hari Kamis dan Jumat untuk solusi.
"Kami berharap datangnya sebuah solusi positif," kata sumber itu dikutip Reuters.
Jika RIM tidak memenuhi maka India akan memblokir salah satu pasar yang tumbuh paling cepat di dunia telekomunikasi.
Badan keamanan India saat ini sedang menguji cara untuk mengakses email perusahaan pada perangkat BlackBerry dengan mendapatkan data dienkripsi dalam format yang mudah dibaca.
India mengatakan pekan lalu akan memungkinkan layanan Messenger untuk terus beroperasi dihadapkan batas waktu sebagaimana India telah diyakin oleh akses layanan.
India merupakan salah satu dari sejumlah negara yang memberi tekanan pada RIM, yang telah membangun reputasi BlackBerry, populer dengan profesional bisnis dan politisi, di sekitar kerahasiaan.
Pemerintah seperti Arab Saudi takut BlackBerry bisa menjadi alat perencanaan serangan militan atau bagi mereka yang melanggar hukum Islam.
Penutupan BlackBerry akan mempengaruhi sekitar satu juta pengguna di India dari total 41 juta pengguna BlackBerry di seluruh dunia, yang memungkinkan mereka menggunakan perangkat hanya untuk panggilan dan browsing Internet.
Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010