Magelang (ANTARA News) - Sebanyak lima orang dari delapan orang warga Dusun Gatak, Desa Sukomulyo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang yang menjadi korban keracunan kini masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Salaman I.
Dari Informasi yang dihimpun di Magelang, Rabu, kelima korban yang masih menjalani rawat inap di Puskesmas Salaman I yakni Slamet (36), Riyati (26), Ratna Yunisetyawati (6), Umi Kulsum (31), dan Linda Yuliana (12). Sedangkan Lina (20), Siti Kholisoh (18) dan Tolkah (21) menjalani rawat jalan.
Mereka mengalami keracunan setelah minum es kelapa muda dicampur minuman serbuk dalam kemasan yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa.
Peristiwa bermula saat hendak berbuka puasa pada Sabtu (21/8), Ratna membeli minuman kemasan serbuk bermerek Sidorame sebanyak lima bungkus. Harga perbungkus Rp100, terdiri atas bermacam rasa.
Riyati mengungkapkan, tidak ada keanehan pada serbuk minuman tersebut dan dia tidak meneliti bungkusnya, yang ternyata tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa.
Ia mencampur dua kelapa muda dengan empat bungkus serbuk minuman itu dan ditambah es batu. Minuman tersebut juga dibagi-bagikan ke saudara yang rumahnya bersebelahan.
Korban yang pertama kali merasakan adalah Ratna yang tidur di rumah neneknya sekitar pukul 00.00 WIB, dia merasa mual dan diare, tetapi neneknya mengira hanya masuk angin biasa.
Sejumlah korban lain menyusul keesokan harinya, seperti Slamet yang mengalami gejala yang sama pada Minggu (22/8) pagi pukul 05.30 WIB, Riyati pukul 10.00 WIB, bahkan Siti baru merasakannya pada Senin (23/8) siang pukul 10.00 WIB.
"Saat itu kami masih mengira masuk angin biasa," kata Siti.
Ketika Ratna diperiksakan di bidan desa setempat, muncul kecurigaan mereka keracunan. Beberapa tenaga medis dari Puskesmas Kajoran datang ke lokasi untuk memeriksa dan selanjutnya mereka dibawa ke Puskesmas Salaman I yang merupakan puskesmas rawat inap untuk mendapatkan pertolongan.
Kepala Puskesmas Salaman, dr Hartoyo, mengatakan, belum bisa menyimpulkan apakah para korban tersebut keracunan, karena rentan waktu minim dengan gejala relatif lama.
"Berdasarkan keterangan mereka, ada kesamaan minum minuman tersebut. Jadi menguatkan dugaan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Hendarto saat meninjau korban mengatakan, para pasien tersebut terjadi intoleransi, ketidakcocokan perut dengan makanan yang dimakan. "Apalagi, mereka sedang berpuasa sehingga perut sedang kosong," katanya.
Ia mengatakan, sebagai tindak lanjut kasus ini telah dikirim sampel serbuk minuman kemasan tersebut ke Laboratorium Kesehatan Kabupaten dan Provinsi untuk diteliti.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010