Bukittinggi (ANTARA) - Keluarga pengantin baru yang sempat viral dan harus menanggung malu karena tenda pelaminan tidak dipasang penyedia jasa, akhirnya memaafkannya secara kekeluargaan.

"Ya, saya dan keluarga menyepakati tidak memperpanjang lagi masalah ini dan telah ditemui oleh pihak penyedia tenda untuk meminta maaf," kata sang pengantin baru, Ari (28) di Bukittinggi, Rabu.

Menurutnya, pihak penyedia jasa tenda pelaminan mengakui kesalahan mereka dan telah mengganti kerugian sebesar dua kali lipat dari jumlah uang muka yang telah diberikan.

"Kerugian materiil tidak sebanding dengan rasa malu dan kecewa keluarga besar kami, tapi Bapak saya meminta kami semua untuk bersedia menerima kenyataan yang sudah terjadi," kata dia.

Baca juga: Penyedia jasa tak profesional, pengantin di Agam pesta tanpa pelaminan

Baca juga: Terbanyak pernikahan di pelaminan, "Tangerang Ngebesan" pecahkan rekor MURI

Menurut Ari, pihak penyedia jasa beralasan bahwa keterlambatan pemasangan pelaminan dan kebutuhan tenda secara sempurna dikarenakan lalainya anggota mereka dalam pemasangan.

Dari video yang disebar di media sosial instagram Ari dan pemilik tenda, penyedia jasa meminta maaf dan bersalaman dengan Ari dan kedua orang tuanya yang tampak masih memendam kesedihan.

"Cukuplah ini menjadi kejadian pertama dan terakhir, carilah anggota yang lebih profesional dalam bekerja, jangan hanya diam ketika kami telah berulang kali menelpon," kata Ibu dari Ari yang tampak menangis.

Pihak penyedia jasa pelaminan, juga mengunggah rasa penyesalan di media sosial miliknya dan meminta maaf.

"Kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga pengantin dan mengakui kesalahan kami, kami memahami kekecewaan klien kami dan kami benar-benar menyesali kejadian tersebut," katanya dalam akun instagram.

Masalah ini sempat viral di masyarakat saat Ari melangsungkan resepsi pernikahan pada Sabtu (22/05) di Jorong Kapalo Koto, Sungai Pua, Agam.

Pihak jasa pelaminan memasang tenda dengan tidak sempurna karena tanpa tabir, tanpa karpet yang cukup, tanpa satupun kursi dan yang paling parah tidak ada singgasana pelaminan tempat kedua mempelai bersanding.*

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021