Baquba, Irak (ANTARA News) - Dua orang polisi dan seorang warga sipil Irak tewas dalam serangan bom bunuh diri terhadap sebuah pos pemeriksaan keamanan di ibukota Provinsi Diyala, Baquba, Selasa.
Serangan bom bunuh diri yang terjadi sekitar pukul 18:10 waktu setempat itu juga melukai 13 orang lainnya, kata Mayor Mohammed Karkhi.
Polisi berhasil meledakkan bom mobil kedua yang ditinggal pelaku di salah satu sudut kota, kata Karkhi.
Provinsi Diyala ditengarai sebagai satu dari sedikit wilayah yang masih menjadi basis Al Qaeda di Irak.
Dalam perkembangan lain, seorang komandan kelompok gerilyawan anti-Al Qaeda di Baghdad tewas akibat serangan bom yang ditanam pelaku di mobilnya.
Ketua Milisi Sahwa (Kebangkitan) Daerah Dar es-Salam, Mithaq Salman, tewas sedangkan abangnya terluka dalam serangan yang terjadi di Radwaniya, barat Baghdad itu.
Di Radwaniya pula, seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya dan menewaskan hampir 50 orang anggota Sahwa yang sedang mengantri di luar barak militer untuk menerima upah 18 Juli lalu.
Aksi kekerasan juga terjadi di Distrik Kota Sadr yang dikuasai pengikut Syiah.
Kementerian Pertahanan Irak menyebutkan sekelompok orang bersenjata membunuh seorang pegawai pemerintah kota sebelum kabur.
Di Kirkuk, utara kota Baghdad, seorang anggota keamanan Partai Demokratik Kurdistan, Mehdi Saleh Said (40), akhirnya meninggal akibat luka tembak yang dideritanya.
Perwira polisi setempat, Sherzad Mawfiri, mengatakan, Mehdi Saleh Said diserang sekelompok orang bersenjata hari Senin.
Lingkar kekerasan terus terjadi setelah otoritas militer Amerika Serikat mengumumkan pengurangan kekuatan militernya di Irak hingga di bawah 50 ribu tentara.
Pengumuman itu disampaikan di tengah persiapan Gedung Putih mengumumkan berakhirnya misi tempur pasukan AS di Irak akhir Agustus ini.
Sisa pasukannya akan diterjunkan untuk membantu apa yang disebut misi "pemberian saran dan bantuan" hingga seluruh tentara AS hengkang dari Irak akhir 2011.
(R013/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010