Semarang (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama sejumlah pejabat penting di daerahnya melakukan studi banding mengenai pengadaan barang dan jasa ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sesuai arahan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada pertemuan yang berlangsung di ruang rapat kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa, Rusli mengaku awalnya berdiskusi dengan KPK dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) terkait pelibatan UMKM dalam proyek pemerintah.
"Setelah diskusi itu, saya disarankan Pak Pahala Nainggolan (anggota KPK) belajar ke Pak Ganjar karena di sini sudah ada aplikasi Belanja Langsung Toko Online (Blangkon) Jateng yang menampung pengadaan barang/jasa bagi pelaku UMKM," katanya.
Blangkon Jateng merupakan aplikasi pengadaan langsung barang dan jasa secara elektronik yang diperuntukkan untuk pengadaan barang dan jasa khususnya produk UMKM dengan anggaran tidak lebih dari Rp200 juta.
Usai pertemuan itu, Rusli mengatakan akan mengaplikasikan program seperti Balangkon Jateng di Gorontalo sebab di daerahnya banyak sekali pengadaan barang dan jasa seperti makan, minum, alat tulis kantor (ATK), dan lainnya dalam jumlah cukup banyak.
"Insyaallah akan kami terapkan di Gorontalo, kami ingin menggunakan aplikasi ini agar lebih aman dan tidak menimbulkan masalah ketika ada audit," ujarnya.
Salah satu yang akan didorong Rusli dengan aplikasi pengadaan langsung elektronik ini adalah UMKM sebab dengan adanya aplikasi itu, maka pengadaan barang dan jasa dari produk UMKM bisa lebih ditingkatkan.
"Selain itu, dengan aplikasi ini kami juga ingin mengajari pelaku UMKM di tempat kami untuk beralih ke dunia digital. Kami yakin aplikasi Blangkon Jateng ini mempermudah kita semua," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik kedatangan Gubernur Gorontalo bersama rombongan karena baginya kesempatan itu bisa digunakan untuk saling berbagi antara dua daerah demi kemajuan.
"Sebenarnya Pak Gubernur Gorontalo punya pengalaman bagus, hanya hari ini ingin berbagi cerita bagaimana meningkatkan UMKM agar bisa mendapatkan akses dari pemerintah karena sudah ditetapkan bahwa 40 persen anggaran negara bisa digunakan untuk menggerakkan ekonomi melalui UMKM," ujarnya.
Ganjar menjelaskan dengan aplikasi Blangkon Jateng, maka pengadaan barang dan jasa di bawah Rp200 juta bisa dilakukan dengan mudah.
"Caranya gimana, gak usah lelang, maka kita gunakan aplikasi Blangkon Jateng ini. Nah tadi kita 'sharing' dengan teman-teman Gorontalo agar UMKM kita semuanya bisa melakukan partisipasi mendapatkan rejeki dengan cara yang gampang. Kita latih mereka untuk bisa masuk dalam aplikasi Blangkon Jateng ini," katanya.
Baca juga: Menteri Investasi yakin Jawa Tengah jadi tujuan banyak investor
Baca juga: Anies: Kerja sama pertanian antardaerah bentuk balas budi pada petani
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021