Jakarta (ANTARA News) - Mantan pesebakbola nasional, Herry Kiswanto, menyesalkan kasus yang terjadi di kubu Persib Bandung yang hingga kini masih belum mengikat kontrak dengan calon pemain untuk Liga Super Indonesia musim 2010-2011.

"Saya sangat menyesalkan dan menyayangkan tim sebesar Persib Bandung masih dilanda ketidak-pastian dalam urusan kontrak pemain," ujar Herry Kiswanto ketika dihubungi ANTARA News, Selasa.

Herry Kiswanto yang selama ini tinggal di kota tersebut mengaku sebenarnya kurang begitu mengamati perkembangan Persib. Namun setelah kekisruhan yang berbuntut munculnya aksi demo dari para bobotoh menariknya untuk mengamati.

Ia mengingatkan, dalam pemilihan calon pelatih seharusnya manajemen Persib sudah mempelajari lebih dulu karakter pelatih yang akan direkrut yang kemudian disinkronkan dengan tujuan atau target yang hendak dicapai oleh tim.

"Apa tujuan dan sasarannya pada musim depan, seharusnya dicanangkan lebih dulu. Kemudian pemain seperti apa yang dibutuhkan, harusnya dibahas secara bersama manajemen sesuai hasil analisa dari kompetisi sebelumnya," ujarnya.

Herry Kiswanto pernah bermain untuk Persib semasa kompetisi Perserikatan dan mengantarkan PS Bandung Raya menjuarai Liga Indonesia 1995-1996.

Sebagaimana diketahui, pelatih baru asal Perancis Darko Janakovic hingga Selasa masih belum menyusun skuad dan pemain yang pantas direkrut untuk LSI musim depan.

Sikap Janakovic yang dinilai terlalu kaku dalam memilih pemain telah menimbulkan keresahan diantara pemain, bahkan menuai aksi demo para bobotoh.

Manajer Persib, Umuh Muhtar pun merasa miris karena Janakovic yang diberikan tenggat waktu 18 Agustus dalam menyusun skuad belum juga menyerahkan daftar nama pemain. Padahal Persib harus mulai persiapan menjelang pendaftaran ke PT Liga pada akhir September mendatang.

Dalam bursa pemain, bek tangguh mantan pemain Persija Abanda Herman dan gelandang Sriwijaya FC Zah Rahan termasuk diantara calon pemain. Namun mereka tidak termasuk dalam daftar pemain yang direkomendasikan pelatih itu.

"Merekrut seorang pelatih juga harus dipersiapkan terlebih dahulu, jangan asal comot. Karena pelatih dari luar negeri karakternya belum tentu cocok dengan pemain kita. Memilih pelatih juga harus profesional," demikian Herry Kiswanto, yang juga mengantongi sertifikat pelatih Lisensi-A.
(T.ANT-132/B/A020/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010