"Kami pikir pembicaraan damai tidak akan memberikan hasil apa pun," kata Mehmanparast kepada wartawan pada konferensi pers mingguannya.
"Akar dari masalah Palestina harus disembuhkan. Kami tidak bisa melihat solusi untuk isu Palestina ketika warga Palestina diusir ke negara lain, saat penjajah dari negara lain datang mengambil wilayah Palestina," katanya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas telah menerima undangan Amerika Serikat untuk melakukan negosiasi perdamaian langsung di Washington pada 2 September setelah kekosongan selama 20 bulan.
Palestina bersikeras dialog harus mengarah pada penciptaan negeri yang merdeka, dan mencari cara untuk membekukan kegiatan pendudukan Israel supaya pembicaraan berlanjut.
Netanyahu telah menyatakan dengan jelas bahwa tidak ada persyaratan untuk melakukan dialog ini.
Republik Islam Iran tidak mengakui Israel dan hubungan antara keduanya telah memudar di bawah pemerintahan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, yang telah membuat geram negara barat dengan menyatakan "Holocaust" sebagai "mitos".
Israel, dipercaya sebagai pemilik tunggal senjata nuklir di Timur Tengah, tidak pernah mengesampingkan serangan militer terhadap Teheran untuk menghentikan program atomnya yang kontroversial.(*)
(Uu.KR-IFB/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010