Kuala Lumpur (ANTARA) - Majelis Keselamatan Negara (MKN) Malaysia melaporkan bahwa hingga Selasa (25/5) sebanyak 64.046 orang anak-anak di negara itu telah terjangkit COVID-19.

Jumlah tersebut merupakan peningkatan tinggi dibandingkan pada 2020, yang selama tahun itu tercatat hanya 8.369 kasus.

"Hari ini pandemik COVID-19 di negara kita telah mencatatkan peningkatan dengan angka terbaru melebihi 7.000 kasus tertinggi sejak lebih setahun lalu," kata Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob dalam acara jumpa pers harian di Putrajaya, Selasa.

Dia mengatakan sebelum ini lansia adalah golongan yang berisiko terjangkit COVID-19. Namun, ancaman virus itu sudah meluas pada anak-anak.

"Laporan Kementerian Kesehatan Malaysia juga menunjukkan bahwa sebanyak 41.971 bayi dan anak-anak berusia setahun setengah hingga 12 tahun telah dijangkiti virus ini," katanya.

Sebanyak 6.290 bayi berusia 1,5 tahun ke bawah juga dilaporkan telah terpapar COVID.

"Perkembangan terbaru ini amat membimbangkan dan seharusnya menjadi wake up call bagi semua pihak, terutama ibu bapak. Kita sebagai orang dewasalah yang bertanggung jawab melindungi anak-kana ini dari penularan," katanya.

Selain memberi penekanan pada pematuhan protokol kesehatan, dia juga mengingatkan para warga melakukan pembatasan pergerakan sendiri untuk menghindarkan mereka beserta anak-anak dan keluarga dari COVID-19.

"Ibu bapak perlulah mengawasi anak-anak seperti mengelakkan mereka bermain di luar rumah, memakai masker serta kerap menggunakan cairan pembasmi kuman," katanya.

Baca juga: Kasus harian COVID-19 di Malaysia tembus 7.289

Baca juga: Malaysia wajibkan karantina 21 hari penumpang dari lima negara

Baca juga: Malaysia batasi operasi perniagaan hingga jam 20.00

Vaksinasi AstraZeneca di Malaysia berIanjut

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021