Like.com merupakan laman web yang mengkhususkan diri dalam teknologi pencarian visual. Penggunanya berburu secara online untuk menawar berdasarkan foto pakaian, tas jinjing, sepatu ataupun barang-barang lainnya.
"Kami sangat senang menyambut Like.com ke Google, mereka bekerja dengan erat bersama tim komersial kami," Ujar juru bicara Google, Andrew Pederson, dalam jawaban melalui email kepada AFP.
"Kami tertarik dengan teknologi yang telah mereka kembangkan dan keahlian domain yang mereka bawa ke Google. Kami terus berusaha mengembangkan pengalaman e-commerce yang luar biasa untuk pengguna kami, para pengiklan maupun rekan bisnis. Situs Like.com akan terus beroperasi secara terpisah dari operasi Google," tulis Paderson.
Akuisisi Google terhadap Like.com dipandang sebagai tandingan terhadap Bing, mesin pencari besutan microsoft yang dipuji pengguna sebagai "mesin keputusan" bagi para tukang belanja.
"Kami yang pertama mendatangkan pencarian visual dalam dunia belanja; kami yang pertama membangun pencocokan silang otomatis untuk pakaian, dan banyak lagi," Kata pimpinan eksekutif Riya, yang pada 2006 meluncurkan Like.com, dalam sebuah pesan di halaman Like.com.
"Kami melihat penggabungan dengan Google sebagai jalan untuk membesarkan visi kami dan pemenuhan hasrat kami." Namun, rincian harga penjualan itu tidak mereka umumkan.
Bing sejak pekan lalu mulai memperkuat pencarian internet pada halaman Yahoo! Amerika utara, seiring kedua-duanya bergabung untuk melawan Google.
Yahoo! akan mengendalikan hasil yang ditampilkan dan sesumbar akan memberikan data yang relevan sesuai selera atau minat pengguna.
Yahoo! dan Microsoft tahun lalu mengungkapkan rencana kerjasama selama 10 tahun dalam pencarian web serta kerja sama periklanan dan langkah ini untuk menantang Google.
(yud/A038/BRT)
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
