Pontianak (ANTARA News) - Ratusan penumpang tertahan di Pelabuhan Pontianak pada Selasa karena kapal Marisa Nusantara yang hendak membawanya batal berlayar.
Ratusan penumpang kapal Marisa Nusantara dari perusahaan pelayaran PT Prima Vista pada Selasa tertahan di Pelabuhan Pontianak karena kapal Marisa Nusantara batal berlayar.
Hamzah Haz, Kepala Operasional PT Prima Vista Pontianak, operator kapal Marisa Nusanara, mengatakan bahwa batalnya keberangkatan kapal roll on roll off Marisa Nusantara tersebut karena tidak mendapatkan solar dari Depot Pertamina.
"Seharusnya, pukul 12.00 tadi kapal Marisa Nusantara harus berangkat berhubung tidak adanya solar dari Pertamina maka kapal gagal berangkat," kata Hamzah di Pontianak, Selasa.
Dikatakan Hamzah, Senin (23/9) kemarin pihaknya sudah melakukan konfirmasi kepada kepala pengawas Depot Pertamina di Siantan, namun hasil konfirmasi Depot Pertamina kehabisan solar. Kalaupun ada, diprioritaskan untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Berdasarkan hasil rapat pihak pertamina bahwa solar yang ada diprioritaskan untuk SPBU-SPBU," jelas Hamzah.
Lebih lanjut dikatakan Hamzahaz, kapal penumpang Marisa Nusantara baru akan berangkat apabila ada penyaluran solar dari pihak Pertamina. "Diperkirakan kapal penumpang baru bisa berangkat sekitar 26 Agustus mendatang," kata Hamzah.
Hamzah menjelaskan bahwa tidak adanya stok solar di Depot disebabkan keterlambatan kapal tengker milik pertamina. "Kapal tengker baru akan datang nanti malam, (kemarin malam,red),hari rabunya baru masuk ke Depot Pertamina sehingga hari Kamis baru bisa disalurkan," jelasnya rinci.
Akibat batal berangkatnya kapal, PT Prima Vista mengalami kerugian lumayan besar. "Biaya kita bertambah karena setiap hari 160 penumpang harus diberi makan," katanya.
Selain itu, tambah Hamzahaz PT Prima Vista harus mengatur ulang jadwal keberangkatan kapal untuk angkutan lebaran.
Kerugian lain akibat batal berangkatnya kapal Prima Vista adalah banyaknya buah-buahan seperti jeruk dan lidah buaya yang busuk. "Selain mengangkut penumpang kapal Prima Fista juga mengangkut buah-buahan lokal seperti jeruk dan lidah buaya," tambahnya.
Hamzah menjelaskan setiap dua hari sekali pihaknya melakukan order solar ke Pertamina. Kedepan ia berharap pihak Pertamina bisa memberikan informasi apabila persedian solar di Depot Pertamina menipis sehingga pihaknya bisa menyimpan stok.
PT Prima Vista memiliki tiga kapal,yakni Kapal Prima Fista, Kapal Mabuhay dan Kapal Laskar Pelangi. Satu buah kapal membutuhkan solar sebanyak 20 sampai 25 ton.
"Satu minggu kita membutuhkan solar sebanyak 50 sampai 60 ton salor," jelasnya.
(ANT-089/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010